HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanPastor Jerry dan Kematian Ayahnya

Pastor Jerry dan Kematian Ayahnya

Karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1 Petrus 1:9

Pastor Jerry melayani di sebuah gereja Injil Sepenuh di Manado. Ia dikejutkan dengan berita dari Tentena-Poso, tentang kematian ayahnya. Ia tertunduk sedih dan meneteskan airmata. Terdengar ia berguman pelan: “Terimakasih Tuhan Jesus, sebelum ayahku meninggal ia telah menerima Engkau sebagai Juruselamatnya.” Pastor Jerry tersenyum penuh arti, wajahnya cerah dan bahagia.

Bersama keluarganya ia terbang dengan pesawat menuju bandara Mutiara Palu dan melanjutkan perjalanan darat dengan mobil 7 jam ke Tentena. Di pesawat dan mobil, Pastor Jerry terus memuji Tuhan. Akhirnya mereka tiba di kampung halaman dan langsung ke rumah duka.

Keluarga dan masyarakat setempat telah lama menanti mereka. Tangis keluarga meledak saat menyambut rombongan Pastor Jerry. Namun ada peristiwa yang aneh, saat keluar dari mobil Pastor Jerry dan keluarganya nampak tersenyum bahagia. Orang-orang di situ bingung dan kaget dengan sikap aneh tersebut. Pikir mereka, “Ini tidak biasa. Bertentangan dengan adat istiadat setempat. Ada apa gerangan?”

Kini Pastor Jerry memasuki rumah duka, semua mata tertuju padanya, penuh tanda tanya. Ia mendekati jenazah ayahnya yang telah rapi, berpakaian kemeja putih, dasi hitam, jas hitam, celana hitam dan sepatu hitam. Ia menatap jenazah ayahnya dengan penuh kasih dan memberinya kecupan di pipi sambil berbisik: “Selamat jalan papaku tercinta, sampai jumpa di Yerusalem Baru, Haleluya.” Pastor Jerry meneteskan air mata dan kembali tersenyum penuh bahagia. Semua keluarga dan masyarakat memperhatikan gerak-geriknya secara seksama.

Seorang Tokoh Masyarakat dan Tokoh Gereja yang adalah paman Pastor Jerry sendiri menegornya: “Jerry, mengapa kamu tersenyum dan bahkan tertawa atas kematian ayahmu. Berbeda ketika ibumu meninggal, kamu menangis sedih dan meraung-raung hebat, bahkan kami sulit menenangkanmu. Semua orang merasa, sikapmu aneh dan tidak wajar. Mengapa dan apa sebabnya?” Pastor Jerry tak memberi jawab dan kembali tersenyum.

Prosesi pemakaman berlangsung baik, namun para pelayat masih bingung dan penuh tanda tanya tentang sikap Pastor Jerry. Pembawa acara memintanya menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih atas nama keluarga. Semua mata menatapnya tanpa berkedip. Pastor Jerry memulai dengan senyum bahagia dan di akhir sambutannya dia berkata: “Mengapa saya senyum, tertawa dan berbahagia saat kematian Ayah saya? Jawabannya adalah karena ayah saya sudah dibaptis di dalam air dan beliau sudah selamat serta menjadi pewaris Kerajaan Sorga. Pasti kami bertemu di Sorga. Mengapa saya menangis meraung-raung saat ibu saya meninggal? Jawabannya adalah ibu saya belum di baptis dan tidak selamat, berarti kami tidak bisa ketemu di Sorga. Terimakasih Tuhan memberkati” Pastor Jerry mengakhiri sambutannya. Sebagian pelayat maklum dan tersenyum, sebagian lagi tetap bingung. Pastor Jerry kembali tersenyum bahagia. Namun mendadak ia tertunduk dan terlihat sangat berduka mengingat ibunya. Ia meneteskan banyak air mata dan nampak sangat berduka.(FR)

Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena aku telah Engkau selamatkan dari kutuk dosa. Amin.

Must Read