HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 22 Januari 2012

Khotbah Minggu, 22 Januari 2012

BERSAKSI
Ayat Pokok: 2 Timotius 1:8
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Timotius beroleh karunia Allah oleh penumpangan tangan rasul Paulus atasnya.  Karunia – jika tidak waspada dan tidak dipelihara – bisa meredup, kendor.  Itu sebabnya rasul Paulus merasa perlu memberi peringatan, agar Timotius segera bertindak sebelum terlambat: kobarkan kembali karunia yang ada!  Jangan sampai tawar hati lalu mundur, melainkan terus maju, terus melayani dengan penuh semangat!  Sekali Yesus, Tetap Yesus!

Sebab Allah tidak mengaruniakan roh ketakutan, melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.  Haleluya!  Selanjutnya, Paulus mendorong Timotius untuk tidak malu bersaksi!

 

Jangan Malu Bersaksi

Setelah diselamatkan, setelah sekian lama berlimpah berkat, pertolongan dan mujizat Tuhan dalam hidup ini, saudara dan saya wajib bersaksi!  Ceritakan segala kebaikan Tuhan kepada orang lain.  Jangan tinggal diam!

Dalam Amanat AgungNya, Tuhan Yesus mengutus setiap saudara dan saya untuk menjadi saksi bagiNya. 

 

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

  Kisah Para Rasul 1:1

Menjadi saksi Kristus bukan tanpa resiko.  Dengan gamblang, rasul Paulus mengingatkan Timotius untuk “ikut menderita bagi injilNya, oleh kekuatan Allah!”  Haleluya!  Kekuatan Allah adalah satu-satunya kekuatan yang kita perlukan agar bertahan dalam penderitaan.  Dia takkan membiarkan kita menderita tanpa memberikan kekuatanNya!

Ada banyak orang yang dianiaya dan mati sahid, karena mempertahankan iman dan kesaksian mereka.  Pada satu saat, ketika meterai ke-5 dibuka, roh mereka akan menuntut pembalasan. 

 

“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.  Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?”

  Wahyu 6:9-10.

 
 

Karena kesetiaan mereka, menderita bahkan mati sahid, Allah memberikan sehelai jubah putih = bicara tentang kesucian, dan tanda orang yang menang.  Mereka diminta untuk beristirahat sedikit waktu lagi, hingga genap jumlah para pelayan (=pelayan/hamba Tuhan) dan saudara-saudara (=anggota jemaat) yang akan dibunuh

  Wahyu 6:11

Mengenai jumlah mereka yang ditetapkan untuk mati sahid, hanya Tuhan yang tahu!
 
Surat Ibrani 11 memuat daftar pahlawan iman yang rela menderita siksaan yang luarbiasa demi mempertahankan iman kepada Kristus.

 

Pergi dan Bersaksi

Upah dosa ialah maut.  Satu-satunya jalan keselamatan agar luput dari pehukuman kekal dalam neraka ialah memperoleh pengampunan dosa oleh darah Tuhan Yesus Kristus. 

Imamat 14 memuat peraturan tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya.  Ia harus dibawa kepada imam.  Dua ekor burung diambil: satu disembelih di atas belanga berisi air yang mengalir.  Burung kedua, bersama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop dicelupkan ke dalam darah burung yang telah disembelih.  Imam akan memercik tujuh kali kepada orang yang akan ditahirkan (Angka 7 = angka sempurna); lalu burung yang hidup dengan tanda darah harus dilepaskan ke padang.

 

 
 
 
 

“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, [Bahasa Inggris: For I am not ashamed of the Gospel of Christ… = Sebab aku tidak merasa malu akan Injil Kristus…] karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…”  Injil adalah kekuatan Allah.  Rasul Paulus tidak merasa malu pada Injil.  Itu sebab ia rela menderita bagi Injil Kristus yang berkuasa untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya! – Roma 1:16

 

Demikianlah, saudara dan saya bagai burung yang dilepaskan ke padang nan luas, membawa tanda darah (= tanda bahwa kita telah ditebus oleh darah Kristus Yesus): menjadi saksiNya ke manapun kita pergi.  Haleluya!  Kalau sampai saat ini Tuhan masih memberikan nafas kehidupan, pergunakan waktu yang ada untuk bersaksi – di mana saja!

 

 
 
 
 

Dalam bejana tanah liat (=tubuh yang fana & lemah) ini, kita memiliki harta (=kekuatan Allah) yang melimpah-limpah; yang memampukan kita tetap bertahan meski ditindas, hilang akal, dianiaya, dan dihempaskan – 2 Korintus 4:7-12.

 

Percayalah, Ia akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktuNya.  Sekarang mungkin menderita karena kesaksian kita, tetapi kita akan segera memperoleh upah, mendapat kemuliaan Tuhan, dan tinggal bersamaNya dalam surga untuk selama-lamanya.  Puji Tuhan!

Selamat Bersaksi!  Tuhan Yesus memberkati kesaksian saudara!

Must Read