HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 5 Januari 2012

Khotbah Minggu, 5 Januari 2012

INJIL DAMAI SEJAHTERA
Ayat Pokok: 2 Timotius 1:8
Oleh:  Pdt. A.H. Mandey

Paulus mendorong Timotius, juga saudara dan saya untuk tidak malu bersaksi.  Tak hanya itu, Paulus juga mengajak kita untuk ikut menderita bagi InjilNya – bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan oleh kekuatan Allah!  Haleluya!

Ada sejumlah besar orang yang ditentukan untuk menderita, dianiaya, bahkan mati dibunuh oleh karena Injil dan kesaksian mereka!  Dalam penglihatan di Pulau Patmos, rasul Yohanes melihat

 

 
 
 
 

“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.”

Jiwa-jiwa ini menuntut balas.  Namun mereka diminta untuk beristirahat untuk sedikit waktu lagi sampai genap jumlah pelayan (=hamba-hamba Tuhan) dan saudara-saudara (=jemaat) yang akan dibunuh seperti mereka.  Kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih – lambang kesucian & kemenangan – Wahyu 6:9-11.

 

Injil

Mengapa kita harus rela dan berani menderita bahkan mati bagi Injil Tuhan?  Sebab Injil Tuhan adalah:

01Injil Keselamatan
Roma 1:16 – “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.”

02Injil Kebenaran
Galatia 2:5 – “Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.”

03Injil Damai Sejahtera
Efesus 6:15 – “kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.”

 

Injil Damai Sejahtera

Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, damai sejahtera hilang lenyap dari hati manusia!  Iblis merenggut dan menghancurkannya.  Tak heran, sampai sekarang begitu banyak manusia berupaya mencari untuk mendapat kesenangan dan damai semu yang ditawarkan dunia.

 

 
 
 
 

Saat jatuh dalam dosa, saat itu pula manusia pertama diliputi rasa bersalah, malu, dan takut.  Maka ketika mendengar bunyi langkah Tuhan, merekapun segera bersembunyi – Kejadian 3:8.

 

Nubuat Nabi Zakharia

Setelah 400 tahun lamanya bangsa Israel hidup dalam masa kegelapan, dimana Tuhan tidak lagi berbicara kepada umatNya, tiba-tiba nabi Zakharia penuh dengan Roh Kudus, dan mulai bernubuat.  Pertama-tama tentang anaknya, Yohanes yang baru lahir.  Lalu tentang Yesus – Lukas 1:76-78.

 

 
 
 
 

Nubuat tentang Yohanes, “Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita…

 

Yohanes diutus untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus; untuk memberi pengertian tentang keselamatan berdasarkan pengampunan dosa!  Selama 400 tahun masa kegelapan, umat hidup dalam dosa.  Akibat dosa yang begitu besar, mereka bahkan tidak mengerti apa arti keselamatan.

 

 
 
 
 

Tentang Yesus, “… dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.” 

 

Puji Tuhan!  Yesus adalah Sang Surya pagi yang 2000 tahun lalu datang dari tempat maha tinggi.  Dia datang untuk (i) menyinari mereka yang hidup dalam kegelapan dan naungan maut; dan (ii) untuk mengarahkan kaki mereka pada jalan damai sejahtera.  Haleluya!

Tak lama lagi Ia akan datang kembali.  Namun kedatanganNya kelak adalah untuk mengadakan pembalasan dan menjatuhkan pehukuman untuk selama-lamanya bagi mereka yang menolak Injil dan hidup dalam dosa – 2 Tesalonika 1:6-10.  Itulah hari kiamat!

Rasul Paulus mendesak Timotius bukan hanya supaya ia tidak malu bersaksi, tetapi juga menderita bagi Injil, yaitu Injil Keselamatan, Kebenaran, dan Injil Damai Sejahatera.

 

 
 
 
 

 “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” – Roma 8:18.

 

Puji Tuhan!  Tuhan Yesus memberkati saudara!

Previous article
Next article

Must Read