HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKehancuran atau kehormatan

Kehancuran atau kehormatan

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. (Amsal 18: 12)

Pada umumnya kita mengetahui bahwa Raja Salomo penuh dengan hikmat, karena hal itu merupakan permohonan yang dipintanya kepada Allah, sebelum ia memerintah sebagai raja Israel yang paling berkuasa dan paling kaya di seluruh dunia pada masa itu.

Dengan hikmat dari Allah itu, Salomo mengajarkan tentang karakter yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang yang takut kepada Allah, walaupun kita mengetahui bahwa di akhir kehidupannya Salomo gagal menjalani peran dan karakter yang dikehendaki oleh Allah.

Dalam kitab Amsal, Salomo banyak menuliskan tentang perilaku manusia dalam relasi satu sama lain. Salah satunya adalah sifat tinggi hati atau kesombongan yang suatu saat dapat menjadi bom waktu yang menghancurkan kehidupan orang tersebut. Sebaliknya, orang yang memliki kerendahan hati akan membuat orang tersebut beroleh kehormatan. (Ams 16: 5, 18)

Bukankah Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang hal ini dalam nasehatNya tentang sikap kita jikalau menghadiri undangan pesta perkawinan. (Luk 14: 7-11) Yesus menghendaki supaya murid-muridNya memiliki sikap rendah hati meskipun dalam kesempatan yang dianggap terhormat sekalipun.

Alkitab menceritakan tentang orang-orang yang tinggi hati namun akhirnya mengalami kehancuran dan direndahkan seperti Raja Belsyazar (Dan 5: 20); Raja Amazia (2 Raja 14: 10); dan Raja Uzia (2 Taw 26: 16). Mereka adalah orang-orang yang suatu saat pernah berhasil, tetapi keberhasilan yang dimiliki telah membuat mereka tinggi hati.

Bahaya tinggi hati juga harus diwaspadai jika seseorang telah diberkati Tuhan dengan banyaknya berkat harta duniawi. Hal itu diberitahukan oleh Rasul Paulus kepada Timotius untuk disampaikan kepada orang-orang kaya, supaya mereka tidak menjadi tinggi hati dan berharap kepada kekayaannya. (1 Tim 6: 17).

Oleh karena itu marilah kita memeriksa diri kita. Apakah kekuasaan atau kekayaan duniawi telah membuat kita menjadi tinggi hati? Waspadalah, karena cepat atau lambat kejatuhan dan kehancuran akan datang, jika saudara tidak mau berubah. (PHM)

Doa: Tolongku Tuhan untuk tidak menjadi tinggi hati dalam menikmati kekuasaan dan kekayaan yang Kau percayakan kepadaku. Amin.

Must Read