HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 13 Januari 2013

Khotbah Minggu, 13 Januari 2013

MENGASIHI SESAMA
Ayat Pokok: Yohanes 13:34
Oleh: Ps. Thomas W. Fodor, Brazil

Puji Tuhan!  Terima kasih atas kesempatan untuk berbakti dan berbagi Firman Tuhan di tempat ini.  Kami berasal dari Kanada dan selama 37 tahun terakhir melayani dan dipercayakan Tuhan mengajar di sebuah Sekolah Alkitab di Brazil.

Sekarang ini sudah ada 44 juta orang Kristen di Brazil, dan 75% di antaranya adalah orang Pantekosta.  Segala puji, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan kita Yesus Kristus.  Dia yang mengasihi Brazil adalah Allah yang sama yang mengasihi Indonesia!  Haleluya!

 
Perintah Baru: Mengasihi
Perintah baru diberikan Tuhan sebelum Ia mati disalibkan: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”  Haleluya! 

Melakoni hidup sebagai orang Kristen ‘seutuhnya’ – menjalankan perintah Tuhan: mengasihi, bersekutu, beramah-tamah dengan sesama – di dalam gedung gereja, di tengah perkumpulan anak-anak Tuhan, dalam setiap ibadah yang kita hadiri, memang mudah!

Tapi, ‘siapakah’ saudara saat berada di luar lingkungan gereja?  Masihkah dunia mengenal saudara sebagai pengikut Kristus? 

Tuhan meninggalkan perintah baru kepada setiap saudara dan saya: untuk saling mengasihi – tanpa pandang bulu; tanpa syarat.  Ada banyak orang yang menurut kita tak pantas kita kasihi.  Tetapi perintah Tuhan tidak berubah.  Dia menghendaki kita mengasihi mereka! 

Kasih yang ditunjukkan dan diwujudkan dalam perbuatan, itulah yang akan menarik mereka untuk mengenal Allah yang kita sembah.  Haleluya!

Yesus berkata, Ia pergi untuk menyediakan tempat bagi kita.  Tetapi Ia akan datang kembali untuk membawa kita ke sana, “supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” – Yohanes 14:1-5.  Puji Tuhan.  Inilah tujuan akhir perjalanan hidup kita… jika kita melakukan perintahNya.

Kasih Allah yang memenuhi hati, menjadikan kita berbeda dari dunia!  Kasih Allah yang melimpah dalam kita, membuat kita sanggup bahkan mengasihi mereka yang membenci, memusuhi, atau yang telah berbuat jahat kepada kita.  Inilah esensi perintah Tuhan untuk saling mengasihi!

Perintah Lain: Menjadi Terang
“Memang dahulu kamu adalah kegelap-an, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan.  Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” – Efesus 5:8

Sebelum mengenal Kristus, saudara dan saya samasekali tidak lebih baik dari orang dunia di luar sana!  Dulu kita semua adalah kegelapan, hidup dalam dosa!  Tetapi sekarang, di dalam Tuhan kita adalah satu ciptaan baru, yang telah dilahirkan kembali.  Yang lama telah berlalu, yang baru telah tiba!

“Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia” – Efesus 4:17.

Sebagai ciptaan baru, Tuhan mau kita hidup sebagai anak-anak terang!  Melakukan apa yang dilakukan oleh terang: mengusir kegelapan; memancar-kan terang kasih Kristus ke manapun saudara pergi, di manapun saudara berada.

Yesus Mengasihi
Yesus mengasihi saudara dan saya.  Tetapi Dia juga mengasihi mereka yang masih hidup dalam kegelapan, termasuk mereka yang mungkin menganiaya atau menyakiti perasaanmu.  Dia mau memakai saudara dan saya; menjadi kepanjangan tanganNya; menjangkau dan mengasihi mereka dengan kasih Kristus.

Bagikan, ceritakan kepada orang-orang di sekitarmu.  Jadilah terang.  Tunjukkan kasih Kristus dalam tindakan nyata – bahkan dalam perkara-perkara kecil dan sederhana.

Saya mengenal seorang bernama Maria yang taat dan peka pada suara Tuhan yang suatu hari mendesaknya untuk membuat dan mengirimkan seloyang kue kepada salah satu tetangga yang tidak terlalu dikenalnya.  Saat Maria datang mengantarkan kue, tetangganya ternyata tengah terbaring sakit.  Sejak hari itu sampai tetangganya sembuh, Maria mengambil alih tugas membersihkan rumah dan mengurus anak-anaknya.

Karena perbuatan kasih yang ditunjukkan Maria, satu keluarga itu telah menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka.

Sekali lagi, amat mudah menjadi terang di tengah lingkungan gereja.  Tapi bagaimana di luar sana?  Saat saudara melangkah keluar dan masuk dalam keseharian di dalam dan lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, di jalan raya.  Masihkah terang itu bersinar?  Apakah dunia akan segera mengenali saudara sebagai terang Kristus?  Atau… sebaliknya? Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read