PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA
Ayat Pokok: Efesus 5:14-16 – bagian 2
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Allah menciptakan dan menetapkan waktu, ketika Ia menjadikan benda-benda penerang di langit untuk memisahkan siang dan malam – Kejadian 1:14-19. Dalam Minggu Penciptaan, Allah menciptakan waktu pada hari ke-empat, kemudian di hari ke-enam, Ia menjadikan manusia, dan beristirahat di hari ke-tujuh.
Manusia & Dosa
Manusia pertama diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Artinya, sebagaimana Allah itu kekal, demikian pula manusia pertama dimaksudkan untuk hidup kekal. Namun dosa mengubah segalanya!
Dosa berakibat kematian: rohani dan jasmani. Karena dosa, usia manusia yang semula tak terbatas, menjadi terbatas: tak lebih dari 1000 tahun. “Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” – Kejadian 2:17. Sebab bagi Allah, 1000 tahun = satu hari – 2 Petrus 3:18. Metusalah, 969 tahun, tercatat sebagai manusia tertua yang pernah hidup di dunia; Adam 930 tahun.
Karena dosa dan kejahatan manusia yang kian bertambah, di zaman Nuh, Allah menetapkan usia manusia hanya 120 tahun saja – Kejadian 6:3. Selanjutnya, pemazmur mencatat masa hidup manusia kian singkat: 70 tahun, jika kuat, 80 tahun – selebihnya adalah kesukaran dan penderitaan – Mazmur 90:10.
Waktu
Akibat dosa, hidup manusia dibatasi usia. Kepada setiap manusia, Tuhan memberikan waktu yang berbeda satu dengan yang lain. Kehidupan berawal dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian.
Meski memang ada generasi yang tidak akan mengalami kematian – 1 Korintus 15:53, namun Allah telah menentukan manusia satu kali akan mati – Ibrani 9:27. Itu sebabnya, Firman Tuhan menasihati setiap saudara dan saya untuk mempergunakan dengan sebaik-baiknya waktu yang diberikan Tuhan.
Pergunakanlah Waktu Yang Ada
Waktu/masa terbaik seseorang ialah pada saat ia berada di puncak produktivitas, kesehatan dan kekuatannya. Idealnya, itulah saat paling tepat untuk memanfaatkan waktu yang diberikan Tuhan!
Namun, bila masa-masa itu telah berlalu sia-sia, jangan larut dalam penyesalan tiada akhir. Selagi Tuhan masih memberikan waktu, itulah saatnya untuk segera memanfaatkannya, dan bertindak!
Kisah empat orang kusta dalam 2 Raja-Raja 6:24~7:1-20 adalah contoh orang yang memanfaatkan sisa waktu hidup dengan sebaik-baiknya!
Ke-empat orang kusta ini ada dalam posisi terjepit. Karena penyakit kusta yang dideritanya, mereka dikucilkan, dibuang ke luar pintu gerbang kota. Sementara itu, di dalam kota terjadi bala kelaparan hebat setelah pasukan musuh mengepung kota.
Tetapi, ganti putus asa, pasrah, duduk diam menanti ajal di depan pintu gerbang, mereka memutuskan untuk berbuat sesuatu, mengambil langkah berani dan heroik: menghampiri perkemahan musuh!
Hasilnya? Malam itu (malam = akhir zaman), mereka makan minum sampai kenyang, bahkan mengangkut kekayaan musuh. Lalu? Berhentikah mereka dari berbuat sesuatu? Tidak!
Mereka merasa tidak patut menyimpan kabar baik hanya untuk diri sendiri! Mereka keluar dari zona nyaman, memanfaatkan waktu yang masih ada: memberitakan kabar baik itu kepada penunggu pintu gerbang kota. Dan malam itu juga, seluruh bangsa Israel selamat dari bala kelaparan!
Puji Tuhan! Allah bisa memakai siapa saja, termasuk orang-orang kusta (= orang berdosa) untuk menyelamatkan orang lain!
Waktu terus berjalan… usia terus bertambah… waktu kita pun kian singkat. Apa yang sedang atau akan saudara lakukan di sisa waktu yang ada?
Jadilah arif, pergunakan waktu sebaik-baiknya. Ambil keputusan yang benar. Layani Tuhan dengan segenap hati. Teruslah berbuat kebenaran, dan terus menguduskan diri sampai kita tiba di tujuan dan menerima mahkota yang telah disediakan bagi saudara dan saya. Haleluya!
“… barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” – Wahyu 22:11b. Tuhan Yesus memberkati saudara!