HomeInfo RohaniArtikel RohaniBolehkah Kita Merayakan Imlek?

Bolehkah Kita Merayakan Imlek?

HAPPY CHINESE NEW YEAR 2564

Zhu Ni Xin Nian Kuai Le

Negara Tiongkok merupakan satu negara besar dengan latar belakang sejarah & kebudayaan yang panjang, berpenduduk padat, dan terdiri dari banyak suku bangsa dengan adat istiadat masing-masing. Ada beberapa perayaan penting yang dibawa turun temurun dan dipertahankan oleh orang-orang keturunan Tionghoa, termasuk yang ada di Indonesia, yaitu: Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh, Ceng Beng, dan Pe Cun. Hari ini kita hanya akan membicarakan perayaan Tahun Baru Imlek & Cap Go Meh.

Tahun Baru Imlek
Sebenarnya, Imlek adalah hari raya panen, dan merupakan salah satu hari raya terpenting; menandai berakhirnya musim dingin untuk memasuki musim semi. Jadi Tahun Baru Imlek disebut juga Hari Raya Panen atau Hari Musim Semi.

Demikian pentingnya perayaan Imlek ini, sehingga satu minggu sebelumnya, orang-orang Tionghoa sudah mulai menyembah dewa dapur yang dipercaya mengontrol rejeki/keuangan keluarga. Mereka akan mempersembahkan makanan-makanan manis sebagai persembahan terbaik. Merekapun mulai mempersiapkan diri: membersihkan rumah, membeli barang-barang keperluan pribadi, kue-kue, dan sebagainya untuk menyambut Tahun Baru.

Jadi, sejak tanggal 23 sampai dengan tanggal 31 = malam Tahun Baru – menurut penanggalan Cina – orang Tionghoa sudah sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut Tahun Baru. Pada malam Tahun Baru mereka biasa berkumpul untuk makan malam bersama keluarga besar. Mereka akan memasang kembang api dan mercon. Lalu pada hari raya Imlek, mereka mengenakan baju baru warna merah, lalu berkunjung ke rumah orang tua, sanak keluarga, kerabat dan teman dekat.

Mitos Seputar Tahun Baru Imlek
    * Pasang mercon/petasan untuk mengusir roh-roh jahat;
    * Pasang kain merah dan kenakan baju merah untuk menakut-nakuti makhluk menakutkan bernama Nian = tahun yang suka makan manusia, serta roh-roh jahat lainnya.

Apakah setan takut pada warna merah? Tentu saja tidak! Bagi kita, orang Kristen, kebiasaan pasang kembang api & petasan, serta memakai baju merah hanyalah untuk sekedar menambah semarak perayaan Tahun Baru Imlek – bukan untuk mengusir roh jahat! Dia, yaitu Yesus Kristus yang ada di dalam saudara dan saya, jauh lebih besar daripada dia yang ada dalam dunia!

Ucapan Yang Lazim
Ucapan yang lazim dan akrab di telinga ialah Gong Xi Fa Cai yang berarti, “Selamat, semoga anda beroleh rejeki/kekayaan melimpah!” Bagaimana dengan kita, orang Kristen? Ucapan apa yang sebaiknya kita sampaikan?

Ada beberapa ucapan yang mungkin lebih baik dari sekedar mendoakan orang beroleh rejeki/kekayaan duniawi semata:
   1. Zhu Ni Xin Nian Kuai Le* = Selamat Tahun Baru Imlek & berbahagia selalu; atau
   2. Zhu Ni Fu Yu Ni* = Semoga anda diberkati Tuhan; atau
   3. Zhu Ni Shen Ti Yong Yuan Jian Kang* = Semoga anda sehat-sehat selalu!; atau
   4. Zhu Ni Xin Fu An Kang* = Semoga anda sehat-sehat dan apa yang kau perbuat berhasil!

*) Redaksi mohon maaf jika terdapat kesalahan eja.

Perayaan Cap Go Meh
Begitu pentingnya Tahun Baru Imlek bagi orang Tionghoa, sehingga mereka merayakannya sejak tanggal 1 s/d tanggal 15 (penanggalan Cina) = perayaan Cap Go Meh. Tepat tanggal 15 itulah bulan purnama, dan pada hari itu mereka biasa makan ronde/onde, terbuat dari ketan berisi kacang. Ronde berbentuk bulat = lambang kesempurnaan.

Orang akan menggantungkan hiasan lampion warna-warni di rumah masing-masing. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

Apakah Orang Kristen Boleh Merayakan Tahun Baru Imlek? BOLEH!
   1. Kita boleh merayakannya dengan hati penuh sukacita, sambil memandang hari itu
      sebagai hari baru yang baik yang diberikan Tuhan. Hari baru membawa
      pengharapan yang baru;
   2. Kita menyambut tahun baru Imlek dengan hati penuh ucapan syukur kepada
      Allah. Kalau sampai saat ini kita masih ada, itu semua semata-mata
      karena kemurahan dan pemeliharaan Tuhan;
   3. Kita hanya menyembah dan melayani Allah, Pencipta langit dan bumi –
      bukan ciptaan/buatan tangan manusia! Dia-lah Allah Yang Maha Kuasa dan
      Maha Mengetahui.
   4. Sambil bersilaturahmi mengunjungi sanak keluarga di hari raya Imlek, sebagai
      anak Tuhan jangan kita lupa memberitakan Injil, yaitu kabar kesukaan
      kepada mereka!

Setiap adat istiadat memiliki sisi baik dan buruk. Yang baik dan tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, kita terima. Dan menolaknya, jika bertentangan dengan Firman Tuhan. Saudara dan saya yang percaya kepada Tuhan adalah orang-orang yang sangat berbahagia sebab kita telah menerima kasih Yesus. Dia telah menyelamatkan dan meluputkan kita dari api neraka yang kekal, menjaga dan melindungi, sehingga dengan hati teguh kita akan senantiasa berharap dan mengandalkan Tuhan saja. Apapun terjadi, kita tetap percaya, berharap dan melekat kepadaNya.

Di tahun yang baru ini, mari kita saling mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada saudara dan saudari di dalam Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati saudara.

Previous article
Next article

Must Read