HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 9 Juni 2013

Khotbah Minggu, 9 Juni 2013

Maju Terus
Rev. Stefan Sos (Kanada)

Tidak ada seorang pun di antara kita yang begitu sempurna sehingga tidak pernah mengalami kegagalan. Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia dengan jelas dan tegas mengatakan jangan sampai kegagalan itu menimbulkan rasa takut dalam hidup karena Allah tidak pernah memberikan roh ketakutan.

 Dalam perjalanan mengikut Tuhan ada banyak hal yang dialami oleh Rasul Paulus, diantaranya dibuang ke dalam penjara, dipukuli, kelaparan. Dalam keadaan demikian Rasul Paulus tidak pernah mengatakan akan melepaskan pengiringannya kepada Tuhan. Sebaliknya justru Rasul Paulus bertekad untuk lebih serius lagi menjadi pengikut Kristus. Ia menjadi lebih kuat daripada sebelumnya. Ia tidak membiarkan ketakutan menguasai dirinya. Hal itu menjadi contoh bagi Timotius yang masih muda.

 

Banyak orang menjadikan Yesus sebagai agama saja, bukan kehidupan. Padahal Dia adalah segala-galanya buat kita, dan kita hidup untuk Dia, di dalam Dia dan melalui Dia. Rasa takut adalah suatu pengalaman emosi. Orang bisa merasakan takut secara emosionil dalam hidupnya. Namun bukan rasa takut seperti itu yang dimaksud Rasul Paulus, melainkan rasa takut seperti yang diartikan dalam bahasa Yunani yaitu seorang pengecut, yang menjadi mundur karena rasa takut. Gereja Kristus adalah gereja yang penuh kuasa dan Roh Kudus, yang mempunyai kekuatan yang sepenuhnya dari Allah, gereja yang mempunyai visi, tetap berjalan maju ke depan, ada hadirat Allah dalam gereja. Dalam gereja Yesus Kristus, Dia harus memerintah. Dia mengatur di dalamnya, dan ada kuasa dan sukacita yang amat besar.

 

Ketika Daud menjadi sangat tua, 69 tahun. Ada banyak hal yang Tuhan mau kerjakan di dalam gereja. Ketika saudara menjadi tua, saudara sudah terbiasa dalam beberapa hal. Kita sungguh sudah terikat dalam tradisi dan kebiasaan, sehingga bila ada satu saja perubahan dalam dunia ini, maka kita menjadi tidak senang. Rasul Paulus katakan, “Kamu harus hadapi orang-orang yang demikian karena ini generasi dalam gereja yang akan melawanmu.” Tuhan sedang melakukan perkara-perkara baru dalam hidup kita, namun seringkali kita tidak dapat menerimanya. Bila ada banyak hal yang tidak kita senangi, minta Roh Kudus melakukannya buat kita. Bila kita mempunyai hubungan dengan Yesus Kristus, tidak ada satu perkara yang menyulitkan buat kita.

 

Timotius sedang mengalami perubahan dalam hidupnya dan dia merasa takut. Paulus mau menguatkan dia. Keadaan pengecut sama seperti penyakit kanker. Bila Saudara seorang pengecut, maka saudara pasti tidak akan mau melakukan apa yang ditugaskan kepada saudara. Pengecut selalu berkata saya tidak melakukan ini, saya tidak dapat melakukan itu. Sekarang ini yang kita perlukan hanya kuasa Roh Kudus yang bisa membuat kita kuat untuk melompat tembok. Dalam Perjanjian Lama mereka sudah diajarkan untuk tidak berdiri di atas kekuatan sendiri. Daud bukan seorang pengecut, tetapi Saul seorang pengecut. Saul baru melihat raksasa Goliat sudah ketakutan sekali. Ketakutan yang ada pada Saul juga ada dalam prajurit Israel. Daud tidak takut karena yang dia pandang adalah Allah-nya. Dia berkata, “Dengan Allah-ku, aku dapat mengalahkan raksasa ini.” Sebab itu ada kekuatan dan sukacita untuk melakukannya bersama Tuhan. Bila dilihat dari pengalamannya, Goliat jauh lebih hebat daripada Daud. Namanya saja sudah berarti pemenang. Bagaimanakah kita harus menghadapi orang yang namanya saja sudah berarti Pemenang? Jalannya hanya dengan Allah saja. Allah adalah pemenang kita. Bila Allah ada di pihak saudara, maka saudara pun akan menjadi pemenang.

 

Apakah dalam kehidupan saudara ada perasaan seperti ini? Bangkitkanlah rohani saudara dan katakan saya tidak akan takut sekalipun keadaan tidak sebaik sebelumnya. Saudara diliputi ketakutan tentang masa depan? Biarlah Allah menjadi satu kepastian buat kita. Mungkin ada sesuatu yang sudah terjadi dalam rumah tangga saudara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Tetapi percalah kepada Tuhan. Dia ada di pihak saudara. Dia mau menguatkan dan memenuhi hidup saudara. Salah satu hal yang kita perlukan saat ini adalah kita harus tunjukkan bahwa kita bukan orang yang kalah, melainkan orang yang mempunyai kuasa, bila hadirat Allah ada dalam gereja, maka orang-orang akan datang dengan sendirinya. Haleluyah, puji Tuhan!

 

 

Previous article
Next article

Must Read