GAYA HIDUP ORANG PERCAYA
Oleh: Pdt. Danny Roemokoij, Jawa Timur
Dibanding sekian banyak tahun lalu, gaya hidup masyarakat baik di kota maupun di pedesaan berubah drastis. Pola dan gaya hidup berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Penampilan dengan gadget terbaru menjadi perhatian utama. Maraknya penggunaan obat-obat terlarang, sex bebas, pornografi seakan bukan lagi hal yang tabu di masyarakat.
Lalu bagaimana dengan umat Tuhan? Akankah kita terseret mengikuti arus masyarakat masa kini? TIDAK!
Gaya Hidup Orang Percaya
Di dalam Tuhan, gaya hidup orang percaya berbeda dengan orang dunia. Dan orang harus bisa melihat perbedaan itu.
Mari perhatikan apa kata Firman Tuhan mengenai hal ini:
1. Berpikir Positif
Berpikir positif harus menjadi kebiasaan hidup saudara dan saya.
Filipi 4:8 – “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar,
semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis,
semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji,
pikirkanlah semuanya itu.”
Puji Tuhan! Isi pikiran dengan hal-hal yang baik, positif dan bernilai –
bukan dengan hal-hal yang tidak baik. Tuhan menghendaki kita memikirkan
perkara yang positif – entah nilai Dollar naik atau turun; entah dalam
suka maupun duka.
2. Mengucap Syukur
Dalam bahasa Ibrani, kata “Bersyukur” = “yadah” berarti memuji dan
memberi terima kasih.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata “Syukur” sebagai berikut:
1. Rasa terima kasih kepada Allah;
2. Untunglah (menyatakan perasaan lega, senang, dsb.)
1 Tesalonika 5:18 – “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Mulai saat ini, mari
biasakan dirimu untuk mengucap syukur, berterima kasih dalam segala
perkara dan keadaan.
3. Menabur Kebaikan
Jangan jemu/lelah/bosan berbuat baik! Teruslah menabur kebaikan, dan pada
waktunya kita akan menuai hasilnya. Haleluya!
Galatia 6:8-9 – “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai
kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan
menuai hidup yang kekal dari Roh itu. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik,
karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita
tidak menjadi lemah.”
4. Menjadi Pelaku Firman
Kembangkan daya tahan. Tetap teguh berdiri; jangan biarkan ada orang membuat
imanmu lemah – Filipi 1:27-28!
Apapun yang kita kerjakan untuk Tuhan, memiliki nilai yang kekal! Dan Firman
Tuhan meyakinkan saudara dan saya, bahwa segala jerih lelah kita tidak akan
sia-sia. Ada upah yang Tuhan sediakan dalam kekekalan. Pada waktunya, kita
akan mendengar Tuhan berkata, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku,
terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”
Haleluya! Tuhan Yesus memberkati.