HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 20 Oktober 2013

Khotbah Minggu, 20 Oktober 2013

KASIH PERSAUDARAAN
Ayat Pokok: Filemon 1:1-25
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Surat ini ditulis oleh rasul Paulus dari dalam penjara di Roma.  Banyak nama yang disebut, namun hanya empat tokoh yang terlibat secara langsung.  Paulus – penulis surat; Filemon – anak rohani, penerima surat; Onesimus – mantan budak yang bertobat; dan Epafras – hamba Tuhan yang memperkenalkan rasul Paulus pada Filemon.
Beberapa pelajaran indah bisa kita petik dari surat ini.  Kesan pertama dan menarik perhatian dari surat ini ialah: betapa rasul Paulus amat mengasihi, menghargai dan menghormati Filemon.  Siapakah Filemon?

 
Latar Belakang
Sepanjang perjalanan hidupnya setelah bertobat, rasul Paulus mengadakan empat kali perjalanan penginjilan yang jauh – dari Yerusalem sampai ke kota Roma di mana ia dijebloskan ke dalam penjara.  Surat ini ditulisnya dari dalam penjara di Roma dalam perjalanannya yang ke-4.  Ketika itu ia sudah menjadi tua – ayat 9.

Filemon adalah orang Kolose yang setelah bertobat, membuka rumahnya untuk kebaktian.  Ia bertobat karena pemberitaan Eprafas.  Paulus sendiri belum pernah ke Kolose.  Ia berharap bisa berkunjung ke sana – ayat 22. 
Filemon adalah seorang yang beriman; dan mengasihi semua orang kudus – ayat 5.  Ia adalah orang kaya: rumahnya dipakai untuk ibadah; ia memiliki banyak budak, antara lain adalah Onesimus; ada kamar untuk para hamba Tuhan menginap – ayat 22.

Onesimus mulanya adalah salah satu budak Filemon.  Ia melakukan kesalahan (mencuri harta tuannya), lalu kabur.  Ia kemudian bertemu Paulus di penjara, dan bertobat.

Epafras: orang Kolose yang bertobat di Efesus setelah mendengar pemberitaan Injil rasul Paulus.  Ia kembali ke Kolose dan membuka sidang jemaat di rumah Filemon.  Epafras kemudian juga dipenjara bersama Paulus – ayat 23. 

Kolose terletak kira-kira 120 mil di sebelah timur kota Efesus.  Paulus bukan pendiri jemaat di Kolose; ia belum pernah pergi ke sana meski ia ingin bisa berkunjung ke Kolose – lihat Peta Perjalanan Penginjilan Rasul Paulus ke-1 sampai ke-4.

Kasih Persaudaraan
Sebagai bapa rohani dan orang yang lebih tua, Paulus berhak memerintahkan Filemon untuk berbuat sesuatu.  Namun, karena kasih persaudaraan Filemon yang begitu kuat, Paulus “meminta”nya melakukan sesuatu, yaitu: untuk menerima dan memaafkan Onesimus – ayat 10-17. 

Untuk meyakinkan Filemon agar menerima Onesimus kembali, Paulus rela menanggung segala hutang dan kerugian Filemon.  Bahkan menjamin akan membayar semua hutang Onesimus – ayat 18-20.

Meski Onesimus sudah bertobat dan beroleh pengampunan dari Tuhan, rasul Paulus menekankan pentingnya seorang meminta maaf dan berdamai dengan orang yang pernah dirugikan/disakitinya! 
Karena itu, ia mengirim Onesimus kembali ke Epafras.  Dan meminta Epafras untuk menerima Onesimus untuk selama-lamanya, bukan sebagai hamba, melainkan sebagai saudara yang kekasih!  Luar biasa!

Memaafkan dan berdamai dengan seorang yang pernah berbuat jahat – bukan perkara mudah!  Tuhan menghendaki kita berdamai dengan semua orang.  Kasih Persaudaraan adalah kunci untuk bisa mengampuni mereka yang pernah merugikan atau menyakiti hati kita!

Blessing In Disguise
“Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya” – ayat 15. 

Di dalam Tuhan, tidak ada istilah ‘kebetulan’!  Ada hikmah & pelajaran indah di balik setiap kejadian – betapapun pahit dan getir pengalaman itu!  Tuhan sanggup mengubah apa yang buruk dan menyakitkan menjadi indah – pada waktuNya!  Haleluya!

Onesimus melakukan kesalahan, lari dari tuannya, dijebloskan dalam penjara.  Tapi justru di sanalah ia bertemu dengan Paulus dan bertobat!  Kemanapun kita lari, Tuhan ada di sana.  Dengan kasihNya, Ia akan mengejar saudara dan saya!  Puji Tuhan!

Aniaya
“Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara…”

Dari zaman gereja mula-mula, banyak hamba Tuhan dianiaya dan dipenjarakan, bahkan dibunuh! 
Di akhir zaman akan banyak hamba Tuhan dan jemaat Tuhan yang dianiaya dan dibunuh oleh karena Firman Allah dan kesaksian mereka.  Mereka menuntut pembalasan, tetapi Tuhan menghendaki “mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka” – Wahyu 6:9-11.  Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Previous article
Next article

Must Read