HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanSaudara Kita Tertimbun Disana

Saudara Kita Tertimbun Disana

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya? (Roma 10:14)

Saya teringat akan kejadian gempa beberapa tahun yang lalu di wilayah Jawa Barat. Pasca gempa, saya dan beberapa rekan hamba Tuhan sempat mendatangi lokasi gempa khususnya di daerah Cianjur Selatan untuk memberikan bantuan. Kami melihat suasana yang sangat memprihatinkan disana. Yang sangat menarik perhatian saya adalah cerita dari masyarakat setempat tentang bapak yang bernama Kosasih. Istri beserta keempat putra-putrinya, semua tertimbun tanah longsor tanpa sempat diselamatkan. Dan menurut cerita, sampai saat ini jenasah mereka masih tertimbun dan belum ditemukan. Memang lokasinya sulit dijangkau dan alat-alat berat tidak bisa masuk kesana.

Banyak cerita yang kami dengar dari masyarakat setempat ketika gempa datang, kejadiannya begitu cepat. Gempa yang terjadi telah mengakibatkan tanah longsor dan menimbulkan banyak korban, karena lokasi tempat tinggal penduduk dikelilingi oleh bukit-bukit. Peristiwa itu membangkitkan rasa kesatuan dan persaudaraan yang erat di antara mereka. Yang selamat tanpa dikomando dengan segera saling tolong menolong, bahu membahu membantu korban yang terperangkap timbunan tanah longsor.

Pelajaran yang sangat baik bagi kita. Umat manusia akhir-akhir ini banyak yang terperangkap oleh ’tanah longsor’ dosa dan harus segera ditolong. Meskipun kita telah menunjukkan keprihatinan yang mendalam dengan kondisi mereka yang terhilang, tapi harus diakui masih banyak dari kita yang mungkin saja berkata, ”Memberitakan Injil bukanlah tugasku, melainkan tugas pendeta.” Bisakah saudara bayangkan jika penduduk ketika itu hanya diam terpaku tanpa melakukan apa-apa? Hanya menantikan team evakuasi datang dan melakukan tugasnya? Berapa banyak korban yang akan tambah menderita dan bahkan mati sia-sia tanpa pernah mendapatkan pertolongan?

Allah tidak akan menerima sikap seperti itu. Kita tidak dapat berdiam diri dari situasi yang mendesak untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan kita. Beritakanlah Injil. Namun Injil bukan sekedar wacana atau sekedar kata-kata pengharapan, melainkan tindakan nyata yang menyelamatkan. Bergabunglah dalam upaya penyelamatan itu. Saudara kita tertimbun di sana…!

Doa: Tuhan Yesus, jadikanlah akui alat-alatMu. Agar Injil itu nyata di dalam dan melalui hidupku. Mampukan aku untuk memberitakan Injil-Mu lewat tindakan nyata dalam hidupku. Amin.

Must Read