HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 13 Juli 2014

Khotbah Minggu, 13 Juli 2014

MESIAS, ANAK ALLAH YANG HIDUP
Ayat Pokok: Mazmur 27:4
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Sebagai seorang raja besar, Daud memiliki segalanya.  Ia hidup dalam kelimpahan.  Namun ada satu hal yang belum dimilikinya, dan itulah yang dimintanya: “diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.”

Rumah Tuhan
Satu kerinduan raja Daud ialah: tinggal dalam rumah Tuhan seumur hidupnya: baik semasa hidup di dunia, maupun dalam kekekalan!

Yang dimaksud rumah Tuhan:
Di Dunia:
1. Ketika ada dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaNya – Matius 18:20;
2. Sinagog/Bait Allah – tempat Allah tinggal di tengah-tengah umatNya – Keluaran 25:8;

Di Surga:
3. Rumah Bapa di Sorga – Yohanes 14:2.

Mengenal Secara Pribadi
Jika tidak kenal baik secara pribadi, tak mungkin orang berani meminta sesuatu dari seseorang. 

Daud, dengan penuh keyakinan, mengajukan satu permintaan.  Daud berani meminta kepada Tuhan, sebab ia mengenal Allah secara pribadi.  Ia tahu persis, Allah yang dikenalnya adalah Allah Maha Kuasa dan Maha Pengasih yang sanggup mengabulkan permohonannya!

Ayat-ayat sebelumnya menunjukkan, betapa raja Daud telah memiliki begitu banyak pengalaman pribadi bersama Allah – bahkan jauh sebelum ia diurapi sebagai raja; saat Daud muda menggembalakan kambing domba bapanya di padang gurun! 

Dalam keadaan terdesak di tengah kepungan musu dalam kancah pertempuran sengit, ia tidak takut ataupun gentar: “dalam hal itupun aku tetap percaya, tulisnya.

“Tetapi Apa Katamu, Siapakah Aku Ini?”
Setelah mendengar laporan murid-murid tentang apa kata orang mengenai Anak Manusia, Tuhan Yesus ingin tahu seberapa dalam pengenalan murid-murid akan DiriNya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”  Dan atas ilhaman Roh Kudus, Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” – Matius 16:13-17.

Bagaimana dengan saudara?  Sudahkah saudara mengenal Yesus secara pribadi?  Jika Tuhan bertanya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”  Apa jawab saudara?

Dengan Penuh Keberanian
Setelah tahapan pengakuan iman dan pengenalan Yesus melalui pengalaman pribadi, selanjutnya Tuhan mengundang saudara dan saya: “… marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” – Ibrani 4:14-16. 

Berbeda dengan imam-imam besar di zaman Perjanjian Lama, Yesus, Imam Besar Agung kita, jauh lebih besar dibanding semua imam besar yang pernah ada.  Dia telah melintasi semua langit; Dia bisa merasakan segala kelemahan, penderitaan, dan kesusahan kita.  Haleluya!

Kenalkah saudara pada Yesus, Anak Allah yang hidup?  Jika demikian, mari, hampiri Dia dengan penuh keberanian.  Dia adalah Imam Besar Agung kita: Allah yang sanggup melakukan jauh lebih banyak dari yang kita doakan atau pikirkan!  Puji Tuhan!  Tuhan Yesus memberkati!

Must Read