HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 20 Juli 2014

Khotbah Minggu, 20 Juli 2014

MENGENAL ALLAH
Ayat Pokok: Mazmur 27:4
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Daud berani meminta, sebab ia mengenal Allah.  Bukan mengenal sekedarnya, melainkan mengenal dengan sungguh, dalam arti: bergaul karib, bersekutu, senantiasa diam dekat Tuhan – di segala situasi!  Karenanya, Allah pun “mengenal” Daud.  Sejak ia masih belia – meski di pemandangan manusia penampilan ke-tujuh kakaknya jauh lebih meyakinkan, Allah memilihnya untuk diurapi sebagai raja atas Israel– 1 Samuel 16.

Setelah diurapi, Daud tidak serta merta dilantik jadi raja.  Perjalanan menuju istana masih amat panjang dan berliku.  Pengenalan Daud akan Tuhan membuatnya sanggup melalui berbagai ujian dan pergumulan berat.  Persekutuan yang erat dengan Tuhan membawanya pada banyak pengalaman indah dan heran yang Tuhan nyatakan. 

Mesias, Anak Allah Yang Hidup
Mengawali permohonannya, Daud merangkum pengalaman pribadinya bersama Allah – ayat1-3.  Meski mengalami banyak peperangan dan pergumulan, baginya Tuhan adalah terang, keselamatan, dan benteng hidupnya!  Raja Daud tahu persis siapa Tuhan yang telah menyertai, menolong dan membelanya.

Saat Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”, dengan ilhaman Roh Kudus, Petrus menjawab,  “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” – Matius 16:13-17.

Mesias (bahasa Ibrani) = Kristus (bahasa Yunani) berarti “Yang Diurapi”.  Roh Kudus adalah Kuasa Allah yang tiada batasnya – Kisah Para Rasul 1:8!  Dan Tuhan Yesus memiliki urapan yang tak terbatas itu.  Bahkan ujung jubahNya memiliki kuasa menyembuhkan perempuan yang menderita sakit pendarahan selama 12 tahun – Lukas 8:44-46.

Pengenalan Yang Benar
1. Ular/iblis – memutar balikkan Firman Tuhan – Kejadian 3:1.
atau
2. Hawa – tidak akurat mengutip Firman Allah. Ia menambahkan
   Firman Tuhan. Padahal Firman Tuhan tidak boleh ditambah
   atau dikurangi!  Katanya, “Allah berfirman:… atau raba
   buah itu...” – Kejadian 3:2.

Mencoba mengenal Allah dengan hikmat/pengetahuan manusia, hanya mendatangkan kesusahan dan kesedihan: “karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan” – Pengkhotbah 1:18.

Mengenal Tuhan adalah suatu proses berkesinambungan, yang harus terus menerus bertambah sampai tingkat pengenalan yang sempurna.  Dan, untuk mencapai tingkat pengenalan yang benar tentang Tuhan, Daud harus menghadapi begitu banyak tantangan.

Setelah mengenal Kristus, Paulus – seorang dengan latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang tinggi, menyimpulkan: pengenalan akan Kristus Yesus jauh lebih mulia dari semuanya!  Apa yang dulu merupakan keuntungan, kini dianggapnya kerugian dan sampah – Filipi 3:7-8.

Inilah tingkat pengenalan yang dikehendaki rasul Paulus: “…mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya” – Filipi 3:10.

Akhirnya, yang sempurna akan tiba.  Kita akan mengenal Dia dengan sempurna, sebagaimana Dia mengenal saudara dan saya dengan sepenuh-penuhnya!  “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.  Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” – 1 Korintus 13:12.  Puji Tuhan! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read