Perkataan Iman

“Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu ? Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita ?” (Roma 8:31)

Iman sangat erat hubungannya dengan perkataan. Dalam percakapannya dengan kedua bujangnya, Abraham berkata : “… aku berserta anakku ini akan pergi kesana; KAMI akan sembahyang, sesudah itu KAMI kembali  kepadamu” (Kej. 22:5). Abraham tahu bahwa Tuhan memerintahkannya untuk mengorbankan Ishak. Berarti setelah ia korbankan anaknya, ia akan pulang sendirian menemui kedua bujangnya. Dia tahu pasti, bahwa Ishaklah yang Tuhan minta, bukan yang lain. Tapi Abraham dengan iman berkata kepada Ishak bahwa Allah akan menyediakan domba untuk korban bakaran bagi-Nya (Kej 22:8).

 

Harusnya dengan perasaan sedih Abraham mengatakan kepada kedua bujangnya serta Ishak seperti apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Tetapi apa yang keluar dari mulut Abraham adalah perkataan iman. Hasilnya, perkataan Abraham terbukti. Perkataan orang beriman adalah perkataan positif. Bila kita mau mengalami mujizat, kita harus memiliki perkataan sebagai orang beriman. Dalam Injil Markus ada seorang perempuan Siro-Fenisia yang mengalami mujizat sebab ia beriman dan memiliki perkataan sebagai seorang beriman. “Maka kata Yesus kepada perempuan itu; “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (Markus 7;29)

Apakah yang saudara ucapkan ketika mengalami persoalan ? Sebagai orang beriman kita harus memiliki perkataan positif. Mulut kita harus mengucapkan perkataan yang sesuai dengan iman kita (MJRT)

Doa: Ya Tuhan ampuni saya karena sering kali mengeluh dan mengucapkan perkataan yang negatif. Tolong saya agar mulai saat ini saya selalu mengucapkan perkataan iman. Amin.

Must Read