HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 19 Oktober 2014

Khotbah Minggu, 19 Oktober 2014

ROH KUDUS PENOLONG
Ayat Pokok: Wahyu 22:17
Oleh: Pdt. Bram L. Pongoh

Marilah! … barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air  kehidupan dengan cuma-cuma! Dalam menjalani hidup sebagai orang percaya, segala sesuatu yang kita perbuat dan kerjakan, pasti tahu tujuan akhirnya. Yerusalem yang baru (Wahyu 21:1-3) adalah kemah Allah yang ada di tengah-tengah manusia; manusia menjadi umatNya dan Ia menjadi Allah mereka.

Apakah Yerusalem Baru?
1. Tempat Tuhan berdiam. Tuhan ada di antara umatNya untuk menjadi Allah sembahan; sembahan yang dipercayai, dihormati, yang diutamakan, yang dicari.

2. Tempat dimana tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis dan air mata. Maut tidak akan ada lagi.

Dalam Yerusalem baru, segala sesuatu yang lama telah berlalu. Yerusalem baru adalah tujuan akhir kita. Namun selama kita masih hidup dalam dunia ini, kita perlu waspada karena Iblis tidak suka orang-orang percaya bersekutu dan beribadah memuji Tuhan. Pekerjaan Lusifer adalah menarik kepujian bagi dirinya sendiri, bukan untuk Allah.

Dalam Kisah 1:8, Yerusalem disebutkan yang pertama: … dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Disanalah (Yerusalem) dibangun kabah Allah sejak jaman raja-raja.

Roh Kudus Penolong
Yesus mengeluhkan kekecewaannya tentang Yerusalem. “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlahh rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi” (Matius 23:37-38). Namun demikian Yesus tetap ingin dan mau hadir diantara umat tebusanNya. Karena itu saat Ia hendak naik ke sorga, Ia memberikan Penolong yaitu Roh Kudus; yang akan mengingatkan kita, mengajar kita, menginsafkan serta menggerakkan kita. Roh Kudus sebagai Parakletos adalah pengacara yang mendampingi dan membela. Siapakah yang dibela? Tidak lain adalah pekerjaan Tuhan! Roh Kudus adalah pelaksana kehendak Allah di bumi, melanjutkan dan menerapkan karya keselamatan Yesus. Roh Kudus membawa, bersuara mengingatkan apa yang Yesus kerjakan supaya Allah tetap ada di antara orang-orang percaya. Roh Kudus bekerja mengubahkan orang, menyatukan, memeteraikan pekerjaan Yesus, akhirnya gereja menuju pada kesempurnaan dimana Yesus tidak akan mengeluh lagi.

Efesus 5:18 berpesan, “Dan jangan kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, ….” Manusia bukan hanya terdiri dari tubuh, tetapi juga jiwa dan roh. Kalau hanya daging saja yang dienakkan, bagaimana dengan roh kita? Kita tidak bisa mencintai dua tuan. Mamon atau Tuhan, jasmani atau rohani? Kalau kita hidup dekat dengan Tuhan, roh kita akan menyala-nyala dan menyatu dalam Tuhan.

Jangan menjadi orang Kristen pemulung; memulung hal-hal duniawi yang sudah lama kita tinggalkan. Puji Tuhan ada Roh Kudus yang mengingatkan kita supaya kita tidak menjadi orang yang dikeluhkan Yesus. Jadilah seperti Stefanus yang mati dan dan sorga menyambutnya dengan penghormatan. Luaskan Roh Kudus bekerja dan memimpin hidup kita. Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read