Sempurna Menjadi Satu

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. (Yohanes 17:23)

Ayat di atas adalah doa Yesus bagi murid-muridNya yang dinaikkan kepada Bapa di dalam sorga sebelum Ia ditangkap dan disalibkan. Ini adalah sebuah doa yang berkuasa dan seharusnya menjadi dasar bagi persatuan dan kesatuan di antara sesama anak Tuhan, dalam kehidupan berjemaat dan bergereja sebagai bagian dari Ekklesia. Persatuan dan kesatuan jemaat harus mengikuti pola kesatuan antara Allah Bapa dan Yesus Kristus.

Yesus menjelaskan bahwa kesatuan itu diwujudkan dalam kehadiran pribadi Yesus dalam diri murid-muridNya, sama seperti kehadiran Bapa dalam diri Yesus. Tanpa adanya kesatuan seperti itu maka gereja Tuhan tidak dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi dunia yang penuh dengan dosa.

Bagaimana dengan kesatuan yang terjadi dalam keluarga kita  dan di antara sesama anggota jemaat Tuhan? Apakah mengikuti pola kesatuan Ilahi seperti doa Yesus atau kesatuan yang didasarkan kepada hal-hal duniawi lainnya? Kesatuan yang tidak mengikuti pola kesatuan Ilahi adalah kesatuan yang semu dan rapuh, yang mudah pecah dan menjadi tercerai berai ketika mengalami guncangan dan badai yang menyerang mereka.

Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menjelaskan bahwa Kristus telah mempersatukan kedua belah pihak yang berseteru. yaitu mereka yang disebut dengan orang bersunat/ Yahudi dengan orang yang tidak bersunat/bangsa lain. (Ef 2: 14-16). 

Alat pemersatu yang Yesus berikan adalah lewat kematiannya di kayu salib. Tanpa salib Kristus tidak akan ada persatuan. Kesatuan dalam salib Kristus adalah kesatuan yang sempurna antara Allah dengan manusia, antara sesama kita yang menerima salib itu dalam hidup kita masing-masing. Milikilah kesatuan yang seperti itu. (phm)

Doa: Terima kasih Tuhan untuk salibMu yang telah mempersatukan kami. Biarlah kesatuan kami mengikuti pola seperti Engkau dan Bapa. Amin.

Must Read