HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 14 Juni 2015

Khotbah Minggu, 14 Juni 2015

“BESAR IMANMU”
Ayat Pokok: Matius 15:21-28
Oleh: Pdt. A.H. Mandey

Apakah di mata Tuhan, saudara dan saya memiliki iman yang besar?  Seberapa besar iman yang besar?  Hanya Tuhan yang tahu ukurannya.  Karena memiliki iman yang besar, perempuan Kanaan yang anak perempuannya dirasuk setan, beroleh apa yang dikehendakinya.  “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.  Dan seketika itu juga anaknya sembuh.”  Puji Tuhan!

Kerasukan Setan
Dari Yerusalem (ayat 1), Yesus pergi dan menyingkir ke Tirus dan Sidon (ayat 21).  Dari kota di atas bukit, Yesus menyingkir jauh ke kota pelabuhan, ke daerah orang kafir.  Di sanalah seorang perempuan Kanaan menghampiri Dia.  “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita, serunya.

Di Gerasa, seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan datang menghampiri Yesus – Markus 5:2.  Setan bukan hanya merasuk orang-orang yang diam di pekuburan atau di daerah orang kafir.  Dalam rumah ibadat pun, orang bisa kerasukan setan!  “Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat…” – Markus 1:23.

Iman Yang Bertumbuh
Perhatikan pertumbuhan iman perempuan Kanaan.  Perhatikan pula reaksi Yesus.

  1. Perempuan: Melihat kedatangan Yesus, ia menghampiri Dia dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Yesus: sama sekali tidak menggubrisnya.  “Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya.”
  2. Perempuan: tak putus asa.  Ia terus mengikuti Yesus dan berteriak-teriak.  Murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Yesus: akhirnya menjawab, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
  3. Perempuan: meski ditolak, ia malah datang mendekat dan menyembah Yesus seraya berkata, “Tuhan, tolonglah aku.” Yesus: (masih ingin melihat seberapa besar iman perempuan Kanaan itu) berkata, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkan-nya kepada anjing.”
  4. Perempuan: rela merendahkan diri begitu rupa; tak patah arang meski dianggap sama seperti anjing.  “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Yesus: memuji iman yang dimiliki seorang perempuan ‘kafir’.  “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”  Luar biasa!

Awalnya, perempuan Kanaan berseru dari jauh.  Menyapa Yesus sebagai Anak Daud; Yesus dianggap sebagai Sumber Pertolongan dari persoalan yang dihadapinya.

Selanjutnya, perempuan ini malah datang lebih dekat dan menyembah Yesus.  Kini ia memandang Yesus sebagai Allah Maha Kuasa yang layak disembah!

Terakhir, sadar betul sebagai orang kafir ia tidak termasuk dalam daftar orang yang layak ditolong, ia bersikukuh – tak lagi peduli meski disamakan dengan anjing. 

Iman Yang Besar
Alkitab mencatat, anak perempuan yang kerasukan setan dan sangat menderita, seketika itu juga sembuh!  Mengapa?  Yesus tidak menemui, mendoakan, atau menumpangkan tangan ke atasnya! Seketika itu juga ia sembuh semata-mata karena Yesus melihat  iman besar yang dimiliki ibunya!

Apa yang menjadi keperluan saudara yang sangat mendesak hari ini?  Akankah Tuhan melihat iman besar dalam saudara dan saya? Tuhan Yesus memberkati!
 

Must Read