HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 26 Juli 2015

Khotbah Minggu, 26 Juli 2015

PEREMPUAN SAMARIA
Ayat Pokok: Yohanes 4:1-42
Oleh: Ps. Kindah Greening, Australia

Perempuan mendapat tempat khusus di mata Allah.  Ia bukan saja memakai kaum perempuan, tetapi juga mengagumi iman mereka.  Sebut saja misalnya, perempuan yang 12 tahun menderita sakit pendarahan.  Atau perempuan kafir dari Kanaan yang tak putus harap bahkan rela merendahkan diri demikian rupa demi kesembuhan puterinya yang dirasuk setan “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki”, puji Yesus!

Allah memakai banyak perempuan dari berbagai kalangan dan kelas, untuk mengubah nasib bangsa Israel: Ester, Rut, atau Debora, contohnya.  Tapi kali ini saya tertarik untuk mengangkat kisah seorang perempuan – bukan perempuan baik-baik – yang karena kesaksiannya, satu kota diselamatkan!  Puji nama Tuhan!

Perempuan Samaria
Beberapa fakta tentang perempuan Samaria:

  • Datang menimba air pada tengah hari – ayat 6-7 -> kemungkinan untuk menghindari cibiran dan gunjingan bila bertemu perempuan-perempuan sekampungnya, karena umumnya orang menimba air di pagi hari;
  • Berani beradu argumentasi & mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan Yesus – ayat 9-26;
  • Menikah lima kali; dan lelaki yang hidup bersamanya saat itu, bukan suaminya – ayat 18;
  • Ketika sadar dengan Siapa ia telah bercakap-cakap, ia meninggalkan tempayannya dan pergi bersaksi kepada orang sekampungnya – “Mari, lihat!  Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.  Mungkinkah Dia Kristus itu?” – ayat 29.

Berkat kesaksian satu orang perempuan yang terikat dosa sex dan terbuang dari masyarakat, satu kampung yang dianggap hina oleh bangsa Yahudi, diselamatkan. 

“Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: “Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.”  Haleluya!

Perempuan Samaria ini mengalami pertumbuhan iman yang demikian cepat:

  1. Bertemu dengan Yesus;
  2. Bicara dengan Yesus;
  3. Percaya kepada Yesus;
  4. Pulang & beritakan tentang Yesus kepada orang sekampungnya!

Pengakuan rasul Paulus tentang Injil: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” – Roma 1:16.

“Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia…”
Beberapa pelajaran berharga yang bisa kita petik dan teladani dari Tuhan Yesus:

  1. Sengaja mampir ke kota Sikhar di Samaria – padahal orang Yahudi umumnya takkan mau menjejakkan kaki di tanah Samaria.  Ia tidak “alergi” pada Samaria, meski kedua bangsa ini saling bermusuhan.
  2. Berinisiatif memulai percakapan dengan seorang perempuan Samaria!  “Berilah Aku minum…”  
  3. Tidak membeda-bedakan manusia.  Ia mengasihi semua manusia tanpa pandang bulu!
  4. PercakapanNya dengan perempuan Samaria dibangun dari hal sederhana: air!  “Berilah Aku minum…”  
  5. Meski sangat letih – ayat 6, Ia tak kehilangan gairah untuk ‘melayani’.  Ini percakapan terpanjang Tuhan Yesus dengan seseorang yang dicatat Alkitab! 

“Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”  Apa yang menjadi ‘makanan’ saudara? 

Setelah mengalami pemulihan, perempuan Samaria tak lagi pedulikan perkara dunia.  Ditinggalkannya tempayan airnya, lalu bergegas ke kampungnya dan membawa orang sekampung datang kepada Yesus!  Puji Tuhan!

Keberadaan saudara dan saya di bumi ini ialah untuk memuliakan Allah dan untuk memberitakan Injil.  Karenanya, jangan kehilangan semangat untuk bersaksi dan membawa orang dari berbagai kalangan – termasuk mereka yang terbuang – datang kepada Kristus!  Tuhan Yesus memberkati pelayanan saudara!

Must Read