HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 20 September 2015

Khotbah Minggu, 20 September 2015

IMAM BESAR AGUNG vs IMAM BESAR MANUSIA
Ayat Pokok: Ibrani 4:14-16; Ibrani 5:1-4
Oleh: Pdt. Jeffry M. Rengkung, M.Th., M. PdK., Merauke

Saat mengutus Musa untuk membebaskan umatNya dari perhambaan di Mesir, Allah menetapkan Harun menjadi imam besar bagi bangsa Israel.  Ironisnya, imam yang seyogyanya memimpin bangsa pada jalan Allah, ketika Musa tengah berdoa di gunung Sinai, Harun malah ‘menyerah’ pada desakan umat, lalu membuatkan patung anak lembu emas tuangan untuk disembah oleh bangsa Israel! 

Demikianlah silih berganti bangsa Israel dipimpin oleh imam-imam besar.  Puncaknya: ketika para imam besar Israel ada di baris terdepan saat Yesus, Sang Imam Besar Agung disalibkan di bukit Golgota!

Imam Besar Agung
Hari-hari ini kian banyak orang mulai meragukan keberadaan Yesus sebagai Tuhan!  Beratnya tekanan hidup, sakit hati, kenyamanan hidup, ajaran sesat, menjadi faktor kunci mulai pudarnya iman orang percaya!

Ibrani 4:14-16 memberi gambaran yang luar biasa tentang Imam Besar Agung, yaitu Yesus Kristus.  Karenanya, haruslah kita berpegang teguh pada pengakuan iman kita!  Dia  “telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.”  Haleluya!

Rasul Paulus sangat rindu akan keselamatan bangsanya.  Sayangnya, ia menyaksikan banyak yang sungguh-sungguh giat melayani Tuhan, tetapi tidak dengan pengertian yang benar.  Akibatnya, mereka tidak mengenal dan tidak takluk kepada kebenaran Allah – Roma 10:1-3.  Tidak heran, sekarang ini pun banyak jemaat yang mundur dan tak lagi percaya kepada Imam Besar Agung!

Yesus adalah Imam Besar Agung yang telah melintasi semua langit; turut merasakan segala kelemahan kita; dan telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa!  Haleluya!

Jadikan Dia Imam Besar Agung dalam hidupmu, dan teguh berpegang pada pengakuan imanmu.  Dan saudara takkan pernah menyesali keputusanmu.

Imam Besar Manusia
Ibrani 5:1-4 mencatat ciri/tuntutan seorang imam besar:

  • Dipilih dari antara dan ditetapkan bagi manusia;
  • Mempersembahkan persembahan dan korban;
  • Harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan sesat.
  • Tidak mengambil kehormatan untuk diri sendiri.

Garis-bawahi, oleh karena para imam besar ini adalah manusia yang penuh dengan kelemahan, maka mereka bukan saja harus mempersembahkan korban bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri!

Di masa kini, para hamba Tuhan adalah imam-imam besar bagi umat Allah yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk berdoa, mohon pengampunan, bukan hanya bagi jemaat, tetapi juga untuk diri sendiri.

Kesimpulan
“Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”, sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek” – Ibrani 5:5-6.

Yesus adalah Imam Besar Agung sekali untuk selamanya; dari kekal sampai kekal!  Sedangkan imam besar manusia, yaitu para hamba Tuhan hanya sementara saja sifatnya; mandat bisa sewaktu-waktu dicabut.

Yesus adalah Imam Besar Agung saudara dan saya.  Dia senantiasa mendampingi, membela, dan mengampuni segala dosa dan kesalahan saudara dan saya ketika kita mengakui dosa-dosa kita.  Haleluya!  Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read