HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 18 Oktober 2015

Khotbah Minggu, 18 Oktober 2015

MENABUR BENIH
Ayat Pokok: Markus 4:26-29
Oleh: Ps. Cantelon Brent, Kanada
 
Bagi pengusaha, waktu adalah uang.  Tetapi bagi hamba Tuhan, waktu berarti jiwa-jiwa. Allah menempatkan saudara dan saya di bumi ini dengan tujuan untuk menjangkau sebanyak mungkin jiwa.

Isi Hati Allah
Adalah isi hati dan kerinduan Allah, sorga dipadati oleh orang-orang percaya.

“… karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” – 2 Petrus 3:9.

Dalam Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin – Matius 22:1-10, karena para undangan tidak mau datang, sang raja memerintahkan hamba-hambanya untuk pergi ke setiap penjuru kota, mengumpulkan siapa saja yang mereka jumpai di jalan-jalan, “sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.”

Tiga perumpamaan Tuhan Yesus dalam Lukas 15 menunjukkan betapa Allah sangat menghargai kembalinya/ bertobatnya satu jiwa yang terhilang “… ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Perempuan yang menemukan dirhamnya, mengajak para sahabat dan tetangga untuk bersukacita bersamanya.  “Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”  Puji Tuhan!

Menabur Benih
“… Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu…  Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”
Saat benih ditabur, mujizat terjadi: benih mengeluarkan tunas, tangkai, bulir, dan buah.  Dengan kata lain, agar mujizat terjadi, benih harus ditabur!  Haleluya!

Dalam suatu kebaktian yang saya layani, seorang ibu maju ke mimbar dengan airmata mengalir deras.  Katanya, ia menjadi pengikut Kristus, sebab delapan tahun silam seseorang memperkenalkannya kepada Yesus.

Hanya Tuhan yang dapat mengerjakan mujizat: menarik seseorang datang kepadaNya.  Namun, menabur benih, dan menuainya kelak adalah tugas saudara dan saya.

Ada begitu banyak domba mengembara tak tentu arah di kota besar ini; menunggu kalau-kalau ada seorang yang mencari dan membawanya pulang.  Maukah saudara menjadi orang yang menuntun domba-domba terhilang ini kembali kepada Allah?

Dua ribu tahun lalu, Tuhan Yesus berjalan keliling kota dan desa: menyapa, menyambut, menghibur, menjamah, melayani siapa saja yang ditemuiNya tanpa pandang bulu!  Di bukit Golgota darahNya tercurah untuk menebus dan menyelamatkan setiap saudara dan saya, tak peduli betapa kelam masa lalu kita!

Pagi ini saya ingin menggugah hati dan mendorong saudara untuk mengambil bagian dalam pelayanan menabur benih Firman Allah.   Dan Tuhan Yesus memberkati pelayanan saudara! Haleluya!

Must Read