HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 1 November 2015

Khotbah Minggu, 1 November 2015

KEMURAHAN HATI ALLAH
Ayat Pokok: Roma 9:15-16
Oleh: Pdt. Arto Sadeaho, Finlandia
 
Sebab Ia berfirman kepada Musa: “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.”  Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Mengerjakan dan mengusahakan sesuatu dengan sepenuh hati memang baik.   Namun ingat, di luar Tuhan, setiap usaha manusia sia-sia.  Hidup saudara dan saya semata-mata karena kemurahan Tuhan.  Dia menguasai segala sesuatu.   Takkan ada satupun yang luput dari pengamatanNya.  Haleluya! 

Penderitaan
Dua jenis penyebab penderitaan:
1. Penderitaan karena iman; dan
2. Penderitaan akibat dosa.

“Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?  Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah” – 1 Petrus 2:20.

Setiap orang, tak terkecuali, pernah mengalami masa-masa sulit.  Faktor penting dan penentu babak berikut dalam hidupnya ialah respon orang terhadap kesukaran/penderitaan yang dialaminya.

Yusuf, Ayub, dan Daud misalnya, mengalami pencobaan dan kesengsaraan yang demikian hebat.  Apakah berarti Tuhan meninggalkan dan melupakan mereka?  Samasekali tidak!  Di akhir episode, setelah melalui proses panjang dan berliku, mereka diberkati Tuhan dengan luarbiasa.  Mereka menang!  Mengapa?  Sebab di tengah penderitaan, mereka tetap setia & percaya kepada Allah!  Puji Tuhan!

Berbeda dari penderitaan yang dialami Yusuf, Ayub dan Daud, ada pula penderitaan yang disebabkan oleh ulah diri sendiri.  Penjara menjadi upah bagi para pelaku kejahatan.  Upah dosa ialah maut!

Tak Pernah Terlambat
Meski di mata manusia, Tuhan seperti berlambat-lambat, sesungguhnya Dia adalah Allah yang tepat waktu.  Dia tak pernah terlambat. 

Ketika menerima kabar Lazarus sakit, Alkitab mencatat, Yesus sengaja menunda kedatanganNya.  Ini dilakukanNya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. 

Karena “terlambat”, maka setibanya di Betania, Ia mendapati Lazarus telah mati dan telah empat hari terbaring dalam kubur!  Lalu dengan suara keras Ia pun “membangunkan” Lazarus:  “Lazarus, marilah ke luar!”  Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan…” – Yohanes 11:1-44.  Puji Tuhan!

Kalau sampai saat ini saudara masih belum menerima jawaban dan pertolongan Tuhan, tetaplah percaya, dan sabar menunggu waktuNya!  Dia tak pernah terlambat; pertolonganNya datang tepat pada waktuNya.  Amin.
“Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu–yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api– sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” – 1 Petrus 1:7.  Haleluya!

Rancangan dan jalanNya jauh lebih tinggi dari yang dapat kita pikirkan: “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu”, demikian Firman Tuhan.
Puji Tuhan!  Tuhan Yesus memberkati saudara!

Tambahan dari Bapak Gembala:
Kegagalan lepas kegagalan bisa datang dalam hidup ini.  Namun ingat, ada Yesus yang telah mengalami semua penderitaan manusia.  Sebagai manusia, Dia bahkan pernah merasa seperti ditinggalkan BapaNya.  Namun Ia tetap taat sampai mati di kayu salib, demi keselamatan umat manusia.

Yesus! Dialah satu-satunya tempat perlindungan, sumber jawaban, penghiburan dan pengharapan.  Dan Dia yang penuh belas kasihan takkan mempermalukan mereka yang berharap kepadaNya.  Haleluy

Must Read