HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 28 Februari 2016

Khotbah Minggu, 28 Februari 2016

KASIH ALLAH
Ayat Pokok: 1 Yohanes 4:11-12
Oleh: Rev. DR. John Kuo, Kaohsiung, Taiwan
 
Allah adalah Kasih.  Dia menciptakan saudara dan saya sebagai makhluk yang memiliki kasih: kasih kepada Allah; kasih kepada sesama.  Kasih yang tulus.  Kasih tanpa syarat.  Kasih yang tak menuntut balas.  Kasih yang tak membeda-bedakan.  Pagi ini, saya ingin mengingatkan saudara untuk saling mengasihi – agar kasihNya menjadi sempurna di dalam kita.  Haleluya!

Kasih: Mempersatukan
Tritunggal Allah semata-mata kasih adanya.  Setelah Yesus dibaptis dalam air, Roh Allah turun ke atasNya, “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” – Matius 3:16-17.

Manusia dan Allah dipersatukan di dalam kasih.  Yohanes 17:21-23 – “…Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.”  

Haleluya!  Kasih adalah kuasa yang mempersatukan kita dengan Allah dan sesama manusia!

Ada tiga hal yang seringkali menjadi pemicu perselisihan di antara sesama: Bahasa, Status Sosial & Jenis Kelamin!  Bahkan suami-isteri bisa saling mempersalahkan.  Setelah jatuh dalam dosa, Adam dan Hawa mulai saling menuding dan menyalahkan.

Padahal Firman Tuhan berkata,  “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus” – Galatia 3:28.

Di atas kayu salib, Yesus telah memakukan segala perselisihan yang ada di antara manusia!  Tak lagi ada perbedaan antar suku, status sosial dan jenis kelamin.  Sebab kita semua dipersatukan di dalam kasih Kristus! 
Mari tunjukkan kasih Kristus!  Jaga persatuan dan kesatuan Tubuh Kristus!  Haleluya!

Tindakan Kasih
Gereja mula-mula tidak memiliki nama.  Namun, saat Roh Kudus turun ke atas murid-murid yang tengah berkumpul bersehati berdoa, hari itu, jumlah mereka bertambah 3000 jiwa.

Nasihat rasul Paulus untuk menjaga persatuan dan kesatuan Tubuh Kristus: “… Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.  Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu…”

Gereja di Antiokhia terdiri atas dua kelompok yang berbeda: Yahudi dan Yunani.  Namun mereka dipersatukan oleh kasih Kristus.  Di sanalah murid-murid Tuhan untuk pertama kalinya disebut Kristen.  Ketika bala kelaparan hebat melanda, Alkitab mencatat, “murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea” – Kisah Para Rasul 11:19-30.

Melalui TubuhNya yang disalibkan, Yesus telah memperdamaikan Allah dengan manusia – Efesus 2:16.  “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” – Yesaya 53:5.  Haleluya!

Kasih adalah sebuah keputusan.  Keputusan untuk mengasihi seseorang – apapun keadaannya.  Sudahkah saudara mengambil keputusan untuk keluar dari zona nyaman untuk mengasihi mereka yang terabaikan dan kurang beruntung? Tuhan Yesus memberkati!

Must Read