Bertumbuh

”Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 3:18)

Orang tua saya memiliki gen yang sangat berbeda. Ibu saya pendek sedangkan ayah saya tinggi. Saya adalah bungsu dari 8 bersaudara. Saya merasa beruntung karena saya adalah salah satu 5 saudara saya yang lain yang mewarisi gen dari papa saya yang tinggi. Berbicara soal tinggi badan, faktor keturunan cukup berperan dalam menentukan batas tinggi badan seseorang. Meskipun kita mengatur pola makan dan olahraga, pertumbuhan fisik akan terhenti jika telah mencapai titik puncak. Tak peduli seberapa keras kita berusaha, jika batas itu sudah tercapai, kita tidak dapat bertumbuh lagi. Kebanyakan justru kita cenderung mengembang ke samping.

Namun, potensi pertumbuhan rohani tidaklah terbatas. Kita tidak dibatasi gen keturunan yang diwarisi dari orangtua. Langitlah yang menjadi batasnya. Seberapa ”tinggi” kita bertumbuh, itu tergantung pada keinginan hati kita. ”Makanan” kita adalah ”makanan rohani” dan kita juga harus ”melatih” iman kita secara teratur. Dan ”pertumbuhan” itu akan terjadi ketika kita menerapkan dan mentaati Firman Allah. Jika kita tidak mentaati firman Tuhan, maka kita tidak akan mengalami pertumbuhan kerohanian yang seutuhnya.

Seberapa tinggi pertumbuhan kerohanian anda di hadapan Allah saat ini? Seberapa yang sudah anda kembangkan tahun ini? Apapun jawaban anda, ingatlah, anda masih dapat terus bertumbuh lebih tinggi. Namun demikian janganlah lupa, bahwa yang Tuhan inginkan adalah agar kita bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Haleluyah..!

Doa: Tuhan, berilah aku hati yang haus dan lapar akan firman-Mu, sehingga aku dapat bertumbuh dalam kasih karunia dan menjadi serupa dengan Kristus. Amin.

Must Read