HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 23 Oktober 2016

Khotbah Minggu, 23 Oktober 2016

PEKERJAAN ALLAH HARUS DINYATAKAN
Ayat Pokok: Yohanes 9:1-3
Oleh: Pdt. Yohanes Praptowarso, GPdI Seoul & Ungaran
 
Kelahiran seorang bayi yang sehat dengan fisik sempurna, selalu membawa sukacita dan ucapan syukur dalam keluarga.  Namun sebaliknya yang terjadi, jika bayi lahir dalam keadaan tidak sempurna!  Melihat seorang yang buta sejak lahir, spontan murid-murid bertanya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”

Demikianlah manusia selalu mencoba mencari tahu penyebab kesalahan.  Namun puji Tuhan, Yesus selalu ada untuk memberi solusi dari setiap persoalan!  JawabNya, “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”

Mujizat Kesembuhan
Sakit penyakit bukan berasal dari Allah, sebab pada mulanya, segala yang diciptakan-Nya semua baik!  Semua itu berawal ketika Adam dan Hawa memberi kesempatan kepada Iblis untuk mengambil alih dan menguasai dunia. 

Tetapi puji Tuhan, saudara dan saya memiliki Dokter di atas segala dokter: sanggup menyembuhkan segala macam penyakit.  Haleluya!

Cara Tuhan menyembuhkan seseorang tidak dapat dibatasi dengan nalar manusia!

1. Ilmu Kedokteran
Tuhan bisa memakai ilmu kedokteran untuk menyembuhkan seseorang.  Orang Samaria yang dalam Lukas 10:34-35, merawat, membalut dan menyirami dengan minyak dan anggur luka-luka orang yang ditemuinya terbaring setengah mati di pinggir.  Ia kemudian menitipkannya kepada pemilik penginapan untuk merawat orang malang itu.

2. Kesembuhan Ilahi
Saat ilmu kedokteran tidak mampu menyembuhkan, di situlah saatnya Tuhan mengambil alih!  Sama seperti yang dialami orang yang buta sejak lahir.  Tujuannya: agar ada kesaksian; pekerjaan Allah dinyatakan di dalamnya, dan nama Tuhan dipermuliakan! 

3. Kesembuhan Jasmani & Rohani
Ketika Yesus turun tangan, Dia tidak hanya memberi kesembuhan secara fisik, tetapi juga rohani!  “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”  Jawab orang buta itu, “Aku percaya, Tuhan!”  Puji Tuhan!  Dia ingin menyembuhkan tubuh jasmani dan menyelamatkan jiwa, bahkan mau memakai saudara dan saya untuk melebarkan KerajaanNya.

Mujizat Tuhan
Markus 5:21-43 mencatat dua peristiwa unik.  Pertama, reaksi Yesus sangat tidak biasa, ketika Yairus, kepala rumah ibadat datang tersungkur, memohon agar Yesus menyembuhkan anak perempuannya yang sakit parah.  Kalau biasanya Ia selalu berkata keras kepada orang Farisi, ahli Taurat dan pemimpin agama Yahudi, hari itu, Alkitab mencatat, “Lalu pergilah Yesus dengan orang itu.” 

Kedua, dalam perjalanan ke rumah Yairus, di tengah orang banyak yang berdesak-desakan, tiba-tiba datang mendekat, seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita sakit pendarahan!  Katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”  Tindakan yang amat berani, mengingat menurut hukum Taurat ia ada dalam keadaan najis, dan apapun yang disentuhnya menjadi najis – Imamat 15:25-27!

Selanjutnya kita membaca, baik anak seorang petinggi Yahudi – orang kaya tentunya, maupun perempuan “najis” yang telah jatuh miskin karena penyakitnya, mengalami mujizat dan kesembuhan Ilahi!  Tuhan tidak pernah memandang rupa maupun status.  Puji Tuhan!

Sahabat Sejati
Yesus adalah satu-satunya Sahabat bagi orang-orang yang “terbuang”: para pemungut cukai, perempuan sundal.  KataNya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” – Matius 21:31.

Perempuan yang dianggap najis dan layak dikucilkan karena penyakitnya, diakui Tuhan sebagai “anakNya”.  Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.  Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” – Markus 5:34. 

Mujizat kesembuhan masih terjadi sampai hari ini!  KuasaNya tetap sama: dulu, kemarin, hari ini, bahkan sampai selamanya.  Percayakah saudara?  Mari, hidup dalam kemurahan dan mujizat Tuhan! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read