HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 6 November 2016

Khotbah Minggu, 6 November 2016

MENJADI ANAK RAJA
Ayat Pokok: 2 Samuel 4:4; 2 Samuel 9:1-13
Oleh: Pdt. Jay Zynn, USA
 
Sebagai putera sulung, Yonatan adalah pewaris takhta kerajaan Israel.  Ia dicatat sebagai pahlawan perang yang tangkas dan gagah berani.  Berbeda dengan Saul, ayahnya, yang sangat membenci Daud, Yonatan adalah sahabat karib Daud.  Ia membela Daud; berupaya membujuk ayahnya agar mengurungkan niat untuk membunuh Daud.  Ia mengasihi Daud seperti mengasihi dirinya sendiri.  Ia bahkan membantu Daud melarikan diri, dan mengikat janji dengannya.

“… berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri…  Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud: … Tetapi jika aku sudah mati, janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya…” – 1 Samuel 18:1-3; 1 Samuel 20:14-15.

Tak Ingkar Janji
Bertahun-tahun kemudian, setelah Saul dan anak-anaknya, termasuk Yonatan, mati mengenaskan di medan tempur, dan Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh kerajaan Israel, Daud tidak lupa akan janji yang pernah diikrarkannya bersama Yonatan! 

“Berkatalah Daud: “Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul?  Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan” – 2 Samuel 9:1.

Daud & Mefiboset
Sekian banyak tahun berlalu sejak dua sahabat karib mengikat janji.  Ketika itu, Daud adalah pemimpin tentara raja Saul, sementara Yonatan adalah pangeran, putera mahkota.

Sekian banyak tahun pula telah berlalu sejak Saul dan Yonatan mati, dan Daud menjadi raja atas Israel.  Namun Daud tak pernah lupa akan janjinya.  Dicarinya keturunan Yonatan yang masih hidup.

Melalui Ziba, mantan hamba keluarga Saul, Daud akhirnya dipertemukan dengan Mefiboset, anak Yonatan yang cacat kedua kakinya akibat terjatuh saat dalam pelarian.  Ketika ayah dan kakeknya meninggal, Mefiboset baru berusia 5 tahun.  Ia sama sekali tidak tahu menahu perihal janji yang diikrarkan ayahnya dengan raja Daud.

Setelah memberi instruksi untuk memastikan kesejahteraan hidup Mefiboset, raja Daud memerintahkan agar Mefiboset makan sehidangan dengan dia dan anak-anaknya!  Daud mengangkat Mefiboset sebagai salah seorang anaknya – 2 Samuel 9:1-13. 

“Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.”

Tuhan Yesus & Manusia
Daud dan Mefiboset adalah gambaran Tuhan Yesus dan manusia! 

  • Daud: berinisiatif mencari Mefiboset – 2 Samuel 9:1 ->  Tuhan Yesus mengambil langkah pertama untuk mencari dan menyelamatkan manusia berdosa – Yohanes 3:16!
  • Mefiboset: kedua kakinya cacat/timpang karena jatuh – ayat 3,13 -> saudara dan saya adalah orang-orang cacat akibat kejatuhan manusia pertama dalam dosa.
  • Mefiboset: tinggal di Lodebar – ayat 5.  Lodebar = gurun, tempat yang kering dan gersang -> demikianlah keadaan kita sebelum bertemu dengan Yesus.
  • Daud menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset karena janjinya kepada Yonatan – ayat 7 ->  Belas kasihan Allah dinyatakanNya kepada saudara dan saya oleh karena “covenant” = perjanjianNya dengan Abraham, bapa orang percaya.
  •  Ziba memiliki 15 orang anak dan 20 hamba yang akan melayani Mefiboset – ayat 10.  Angka 35 (15+20) adalah angka pengharapan -> di dalam Yesus saudara dan saya memiliki pengharapan!
  •  Daud mengangkat Mefiboset sebagai salah seorang anaknya, sebab hanya anak-anak yang boleh makan sehidangan dengan raja – ayat 11 -> saudara dan saya sekarang adalah anak-anak yang dapat memanggil Allah, “ya Abba, ya Bapa” – Galatia 4:3-7.
  • Mefiboset memiliki seorang anak laki-laki kecil bernama Mikha – ayat 12 -> anak-anak/keluarga kita turut beroleh berkat yang kita terima dari Yesus Kristus!
  • Mefiboset “tetap makan sehidangan dengan raja.  Adapun kedua kakinya timpang” – ayat 13 -> saat saudara dan saya duduk satu meja dengan Yesus Kristus, segala ketimpangan, kekurangan, kelemahan kita tidak terlihat!  Darah Yesus menutup segala dosa dan kekurangan kita!  Haleluya!

Tuhan Yesus memberkati saudara!
 

Must Read