HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 13 November 2016

Khotbah Minggu, 13 November 2016

MERENDAHKAN DIRI
Ayat Pokok: Markus 9:30-34
Oleh: Pdt. Bram L. Pongoh
 
Yesus dikerumuni orang banyak adalah pemandangan biasa!  Kemana pun Ia pergi, orang berbondong-bondong mengikut Dia.  Menjadi tidak biasa ialah ketika Markus secara khusus mencatat, saat melewati Galilea dalam perjalanan ke Kapernaum, “… Yesus tidak mau hal itu diketahui orang.”  Mengapa?  “Sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya…”

Pemberitahuan Kedua
Saat hendak mempersiapkan mental murid-murid dan memberitahukan perihal apa yang harus dialamiNya di Yerusalem, Tuhan Yesus hanya ingin berada dengan murid-murid.  Itu sebabnya Ia tidak mau keberadaanNya diketahui orang lain!

KataNya, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.”

Ia ingin murid-murid mengerti tentang karya penebusanNya.  Bahwa kedatanganNya ke dunia memang untuk diserahkan ke tangan manusia, mati dibunuh, namun akan bangkit pada hari ketiga! 

Gagal Paham
Setibanya di Kapernaum, Yesus bertanya, “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?”  

Setelah Yesus memberitahukan, eksklusif hanya kepada murid-murid tentang penderitaan yang harus dialamiNya di Yerusalem, apa reaksi mereka?  Ternyata mereka malah bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka!  Murid-murid gagal paham total!

Mengapa gagal paham?  Karena “mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.”

Merendahkan vs Meninggikan Diri
Sementara Yesus bicara soal bagaimana Ia telah merendahkan Diri, bahkan menyerahkan nyawaNya bagi umat manusia, murid-murid malah sibuk membahas bahkan bertengkar soal siapa yang terbesar di antara mereka!

Menjadi yang terbesar, terhebat, terkenal, terpopuler, dan berbagai “ter” lainnya rupanya bukan hal baru.  Karena tergiur ingin menjadi “sama” seperti Allah, Hawa dengan mudah terpedaya ucapan ular: “Pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Dan kita tahu siapa yang jatuh dari langit, dihempaskan ke dunia orang mati akibat kesombongannya: ingin menyamai Yang Mahatinggi – Yesaya 14.

Amanat Agung
Di Tesalonika, Paulus dan Silas menerangkan dan menunjukkan bahwa “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati… “Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu…”

Kalau sebelumnya murid-murid gagal memahami makna ucapan Yesus tentang DiriNya yang harus mati, namun bangkit pada hari ketiga, di sini kita membaca bagaimana Paulus dan Silas menjalankan Amanat Agung: misi dan visi Yesus untuk keselamatan umat manusia!

Hasilnya: “Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka…” – Kisah Para Rasul 17:1-7.  Puji Tuhan!

Sudahkah saudara melaksanakan Amanat Agung Tuhan?  Atau… masih saja sibuk bertengkar dan berusaha keras menjadi yang terbesar?

“… apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu … Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya” – 1 Petrus 5:4-6.  Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read