Tangung Jawab

“…Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu,…” (1 Petrus 3:15)

Sekali waktu, saya pernah dihubungi lewat telepon oleh salah seorang rekan yang meminta saya untuk berbincang-bincang dengan saudaranya yang belum kenal Tuhan, yang kebetulan satu daerah dengan saya. Rekan saya ini meminta agar saya bisa memberitakan firman Tuhan kepada saudaranya tersebut dengan cara bersaksi kepadanya bagaimana Tuhan telah memanggil saya menjadi seorang Kristen. Saya sempat mengatakan mengapa tidak dia sendiri saja yang bersaksi kepada saudaranya itu, tetapi rekan saya menjawab sambil tersenyum, ”Saya tidak bisa bersaksi, lagipula kan saya bukan pendeta.” Singkat cerita, akhirnya saya memenuhi undangannya untuk datang ke rumahnya dan bertemu dengan saudaranya itu.

Saudaraku, menjadi orang Kristen bukan hanya sekedar menjadi orang yang beragama, tetapi juga menjadi seorang yang bertanggung jawab, baik itu di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia. Sebagai orang Kristen kita harus tahu bahwa kita adalah rekan sekerja Allah yang punya tanggung jawab untuk memberitakan berita keselamatan yaitu firman Tuhan. Memberitakan Firman, bukan hanya tugas pendeta atau penginjil, tetapi merupakan tugas setiap orang yang mengaku sebagai murid Tuhan. Seperti yang tertulis dalam amanat agung Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya, ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu…” (Matius 28:19-20).

Saudaraku yang kekasih, tugas dan tanggung jawab kita bukanlah sekedar menjadi seorang Kristen yang taat dan rajin ke Gereja, melainkan mengutamakan tugas utama yang dipercayakan kepada kita oleh Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang yang terhilang. Seperti nasehat Paulus kepada anak rohaninya Timotius, ”Beritakanlah firman, sipa sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Timotius 4:2). Mungkin anda tidak bisa berkhotbah, tapi anda bisa bersaksi, maka bersaksilah. Jika bersaksipun anda merasa tidak bisa, anda bisa mendukung pekerjaan Tuhan dengan berkat yang sudah anda terima dari Tuhan. Maka lakukanlah. Namun jika anda merasa masih belum mampu mendukung dalam hal dana, anda masih bisa berdoa. Maka berdoalah, bagi jiwa-jiwa yang terhilang. Mau..? Semoga… halelluyah! (se)

Doa: Tuhan, ingatkanlah diriku selalu bahwa aku memiliki tanggung jawab sebagai orang Kristen, yaitu jiwa-jiwa yang terhilang yang sangat berharga dimata-Mu. Ajarlah aku untuk dapat melakukan sesuatu bagi kerajaan-Mu. Amin.

Must Read