HomeInfo RohaniInfo SehatMakanan Natal Khas Indonesia

Makanan Natal Khas Indonesia

Kue jahe, kastengel, hingga ayam kalkun menjadi hidangan-hidangan yang identik dengan perayaan Natal. Di setiap pesta, tak jarang Anda akan menemui jenis-jenis makanan tersebut. Makanan asal luar negeri ini bahkan tak sulit ditemukan pada jamuan makan di berbagai kota di Nusantara. Sampai pada akhirnya, hidangan khas dari Nusantara menjadi tidak terlalu mononjol.

Jika pada Idul Fitri sebagian orang dengan mudah menyebutkan opor ayam hingga rendang dan ketupat sebagai menu khas Nusantaranya, ketika Natal Anda mungkin sulit mencari menu lokal apa yang mendominasi. Padahal di beberapa daerah, ada menu-menu khusus yang sangat identik dengan perayaan Natal. Beberapa hidangan memang khusus dibuat saat pesta peringatan hari lahir Yesus Kristus. Sebagian hidangan lain memang kerap disajikan pada waktu perayaan-perayaan besar yang menggembirakan.

Berikut ini adalah beberapa menu khas Nusantara dari tiga daerah yang kerap disajikan pada saat Natal berlangsung. Tidak ada salahnya pula keluarga Anda mencoba menghidangkannya pada pesta Natal tahun ini.

Manado
Menu ayam rica-rica sudah cukup terkenal di berbagai masyarakat Nusantara. Makanan khas Manado ini ternyata lumayan digemari karena rasanya yang padat bumbu. Di daerah asalnya sendiri, ayam rica-rica kerap menjadi lauk andalan untuk segala perayaan, termasuk Natal. Disantap bersama nasi jaha yang kaya akan rempah-rempah, rasa ayam rica-rica semakin menggigit di lidah.

Tidak ketinggalan terdapat hidangan woku belanga yang merupakan sajian dari ikan. Untuk sayur istimewa pada Hari Natal, kebanyakan warga Manado memasak saut yang merupakan olahan dari batang pisang muda yang dicampur dengan pangi, daging ayam, sampai daging babi.

Manado pun punya kue istimewa untuk menyambut Natal. Tersedia klappertaart yang merupakan cake kelapa dengan campuran susu dan mentega. Dinikmati dengan kondisi dingin, klappertaart sangat nikmat menjadi menu penutup sajian istimewa pada perayaan Natal. Ada pula kue lampu-lampu yang dibuat dari tepung beras. Dicampur dengan gula merah dan santan yang diberikan perasan air daun suji, kue basah yang satu ini akan menjadi penutup yang manis dalam hidangan pesta Anda.

Ambon
Saat Natal tiba, sebagian penduduk Ambon akan mengubah menu sarapan mereka dengan kue poporcis atau yang kerap disebut juga sebagai poffertjes. Kue mirip pancake ini terbuat dari labu kuning dan campuran terigu.

Menu utama yang menjadi khas Natal di Ambon tak lain adalah papeda yang merupakan bubur dari sagu yang dicampur dengan ikan kuah kuning. Tersaji pula sambal colo-colo yang merupakan sambal bakar dari ikan cakalang yang diolah dengan perasan air jeruk nipis, cabai, tomat, garam, kemangi, dan bawang merah.

Untuk kuenya, Ambon juga punya hidangan yang tak kalah nikmat dari kastangel maupun kue jahe. Bernama bruder, kue ini dibuat dengan campuran tuak berjenis sageru. Karena itu, konsumsi jenis kue ini pun sangat dibatasi.

Tapanuli
Suku Batak pasti sudah tidak asing dengan kue lapet yang berasal dari daerah Tapanuli. Lapet merupakan jajanan tradisional di daerah tersebut yang sering pula disajikan dalam berbagai perayaan yang menggembirakan, termasuk saat Natal berlangsung. Kue yang terbuat dari tepung beras dengan campuran kepala parut dan gula ini biasanya dibungkus daun pisang dengan bentuk menyerupai piramida.

Guna hidangan utamanya, Tapanuli punya sajian bernama lomok-lomok. Biasanya menu yang terbuat dari daging babi muda ini diberikan pada tamu-tamu kehormatan dalam sebuah pesta kecil. Mirip seperti saksang, lomok-lomok juga mengalami pencampuran darah dalam proses masaknya.

Ada pula sajian naniura yang merupakan olahan dari daging ikan mas ataupun mujair. Mirip seperti sashimi, tidak ada proses masak dalam pembuatan naniura karena ikan-ikan yang telah disiram dengan air asam tersebut hanya ditunggu hingga 4-5 jam guna bisa segera disantap dengan nasi hangat. (SinarHarapan)

Previous article
Next article

Must Read