HomeInfo RohaniKesaksianKemurahan Tuhan Bagiku

Kemurahan Tuhan Bagiku

Pada tanggal 14 Oktober 2016, tiba-tiba saya pingsan. Setelah dibawa ke UGD dan ditangani medis, dokter menemukan sinus dan gangguan pernapasan yang kronis, lalu dilakukan operasi. Dokter juga memantau kondisi jantung karena biasanya pingsan itu dari serangan jantung. Setelah operasi, dari scan dan kateter jantung diketahui kondisi jantung sangat bermasalah; dua pembuluh utama di jantung tersumbat 100%. Tidak ada jalan lain harus bypass. Enam dokter jantung yang kami tanyai mempunyai pendapat yang sama yaitu harus segera bypass. Saya sempat bertanya kepada dokter, “Bagaimana mungkin saya bisa hidup dengan kondisi jantung seperti itu dan beraktivitas seperti biasa?” Jawab dokter, “Tuhan masih memberi kemurahan-Nya.” Betapa Tuhan itu baik, menjaga saya dan turut bekerja saat operasi.

Kami berencana melakukan bypass di Penang karena banyak teman dan saudara yang merekomendasikan ke sana. Sementara menunggu waktu untuk bypass dan persiapan keberangkatannya, saya ke dokter untuk kontrol pasca operasi saluran pernapasan dan amandel, tiba-tiba terjadi serangan jantung kedua tepat di dalam ruang praktek dokter, seketika itu juga ditangani dan dipantau di ICCU.

Kemudian kami kembali mencari second opinion dari dokter jantung lain, dan semuanya menyatakan bahwa tidak ada jalan lain harus segera dilakukan bypass jantung. Kami tidak tahu dilakukan di rumah sakit mana dan dokter siapa, tapi Tuhan turut campur tangan memudahkan dan memberitahukan di mana saya akan dioperasi.

Tanggal 27 Oktober 2016 saya mulai diobservasi di rumah sakit untuk persiapan bypass karena ada kendala bekas operasi saluran napas dan amandel yang belum sembuh total dan masih berdarah kalau batuk dan bersin. Pada kasus bypass, biasanya pasien tidak diberikan pengencer darah 5 hari sebelum operasi, tapi pada saya dokter masih memberi pengencer darah lewat infus sampai 12 jam sebelum operasi. resikonya adalah bekas operasinya terus berdarah bahkan sampai waktunya di ruang operasi pun masih berdarah.

Namun Tuhan kita sungguh luar biasa, saat akan dimulainya operasi bypass, pendarahan di bekas amandelnya berhenti meski selama operasi bypass terjadi pendarahan banyak di sekitar jantung.  Sesungguhnya tangan Tuhan turut bekerja melalui dokter dan memberikan hikmat-Nya. Operasi berlangsung dari jam 7 sampai jam 15:30, setelah itu saya sadar. Selama 6 hari dipantau di ruang ICCU, pemulihan saya lebih lama dibanding orang lain karena terkendala dengan bekas operasi amandel dan infeksi pada paru-paru kiri.

Sekarang tinggal pemulihan saja. Banyak perubahan pada pasca operasi yang harus dijalani, tapi kami percaya Tuhan akan menolong. Tuhan itu baik, kami sekeluarga melihat tangan Tuhan menolong dan memberikan kemurahan-Nya yang besar, Luar biasa Tuhan Yesus. Tidak saya mengerti demikian cinta Tuhan pada kami, kami sungguh bersyukur.

Terima kasih kepada Om Hanny (Gembala-red) dan beberapa saudara yang datang mendoakan sebelum dilakukan operasi,  itu membuat saya tenang, tidak ada rasa takut karena percaya Tuhan akan tolong.

Kel. Tjin Gie Jusuf, Jakarta

Previous article
Next article

Must Read