HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 19 Maret 2017

Khotbah Minggu, 19 Maret 2017

TIDAK BERBUAH
Ayat Pokok: Matius 21:18-22
Oleh: Pdt. Arnold A. Bolung, Rote, NTT
 
Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.  Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja.  Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!”  Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu” – Matius 21:18-19.

Yesus adalah Allah.  Namun Ia juga Manusia yang bisa merasa lapar dan dahaga.  Ia turun ke dunia untuk mengampuni dan menyelamatkan orang berdosa.  Ia mengadakan banyak mujizat: yang sakit disembuhkan, bahkan yang mati dibangkitkan!  Namun satu hal yang menarik untuk dicermati.  Ketika lapar dan melihat pohon ara yang rimbun namun tidak ada buahnya, Ia mengutuki dan Alkitab mencatat, “seketika itu juga keringlah pohon ara itu.”  Mengapa Ia mengutuki pohon itu?

Manusia = Pohon
Manusia sering diumpamakan sebagai pohon.  Dan Sang Empunya pohon menginginkan buah-buah yang baik, menyegarkan, dan menyenangkan.  

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.  Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” – Yohanes 15:16.

Berbuah 
Di dalam Tuhan, saudara dan saya adalah ciptaan baru: “yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” – 2 Korintus 5:17.  Pertanyaannya, apakah setelah sekian lama menjadi anak Tuhan, Ia mendapati sesuatu yang baik dari kehidupan saudara dan saya? 

Tuhan menghendaki kita hidup sebagai ciptaan baru yang menghasilkan banyak buah yang baik!  Ingat, Tuhan pernah menyesal telah menjadikan manusia!  Mengapa?  Sebab dilihatNya “kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata.”

Mengapa?
Mengapa Tuhan mengutuk pohon ara yang ditemui dalam perjalananNya ke kota?  Sebab:

1. Tidak Berbuah
Tuhan menghendaki dan menuntut setiap saudara dan saya menghasilkan banyak buah: buah-buah pertobatan, buah-buah Roh, buah-buah kebajikan yang bermanfaat bagi hidup orang-orang di sekitar kita, bagi kebesaran dan kemuliaan Nama Tuhan!

Selagi Ia masih memberi kita waktu untuk bertumbuh dan berbuah, gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya.  Sebab jika tidak, Ia akan membiarkan kita ditebang – Lukas 13:6-9.

2. Tidak Berguna
Meski terlihat subur dan rimbun, jika tidak berbuah, pohon itu tidak berguna!  Tuhan menyelamatkan dan memberkati kita dengan satu tujuan: supaya di manapun kita ada, kita menjadi berkat bagi orang lain.  

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik – 2 Timotius 3:16-17.

3. Tidak Siap
Saat Tuhan menghampiri untuk memetik buahnya, pohon ara tidak siap!  Allah adalah Pemilik segala sesuatu.  Saudara dan saya hanyalah alat yang dipakai Allah untuk diberkati dan menjadi berkat!  Maka kapanpun Tuhan ataupun sesama membutuhkan, mencari dan hendak menikmati buah, kita harus senantiasa siap sedia!

“Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi!  Ya Tuhan, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala” – 1 Tawarikh 29:11.

Saat saudara melakukan Firman Allah dan lebat berbuah, percayalah, janji Tuhan yang luar biasa menjadi milik saudara dan saya!  “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read