HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Paskah, 16 April 2017

Khotbah Paskah, 16 April 2017

KEBANGKITAN YESUS
Ayat Pokok: Roma 1:4-6
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
 
Paulus, awalnya adalah seorang pelawan. Ia menangkap dan membunuh orang Kristen. Tapi Tuhan mengetahui hatinya, dalam perjalanan dia diubahkan. Jadi orang berdosa bisa diselamatkan. Semula ia begitu membenci, tetapi kemudian ia bertobat, disucikan, dikuduskan, lalu  memberitakan Injil. Oleh kebangkitan Yesus, Paulus menerima kasih karunia dan kemurahan Allah untuk menuntun segala bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada NamaNya.

Kuasa Kebangkitan
“… dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:4).

KebangkitanNya adalah bukti yang tidak bisa dilawan oleh apapun. Yesus terangkat ke sorga berdoa buat kita dan pada saatNya nanti Dia kan kembali untuk mengangkat kita bersama-sama naik ke sorga. Dia akan datang kembali sebagai Raja diatas segala raja. Dia akan menghukum orang yang tidak percaya kepadaNya. Kuasa kebangkitanNya membuktikan bahwa Yesus adalah Allah Tuhan Yang Berkuasa atas segala sesuatu dan kuasaNya tidak terbatas.

Kuasa Pemberitaan Injil
Kebangkitan Yesus membuat Paulus mendapat kasih karunia untuk mengabarkan Injil.

“sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16).

Pemberitaan injil dimulai dari kematian dan kebangkitan Yesus. Paulus yakin barang siapa menerima Injil tidak akan dipermalukan, sebab Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan manusia.

Keselamatan Yang Kekal
Yesus datang ke dalam dunia dan kematianNya dalam dunia ini membawa kelepasan (keselamatan) yang kekal. KedatanganNya sebagai manusia untuk membuktikan bahwa ada Allah yang hidup. DarahNya Ia berikan kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat, yang dapat menyucikan hati nurani kita dari segala dosa.

Bagaimana kita bisa beribadat kepada Allah kalau hati nurani kita tidak disucikan? Biarlah kiranya kematian dan kebangkitan Yesus menjadi suatu pengalaman hidup bagi kita. Tuhan Yesus memberkati saudara.

 

Must Read