Motivasi Diri

Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yohanes 4:24)

Setiap orang pasti bisa berdoa. Apalagi setiap agama, apapun aliran kepercayaan yang dianut, mengajarkan pengikutnya sejak kecil untuk berdoa. Tapi dalam kenyataannya, tidak semua orang dapat berdoa dengan benar. Kita bisa berdoa tetapi kepada siapakah doa itu dialamatkan, bagaimana cara kita berdoa dan apakah motivasi doa kita, semua hal ini memengaruhi jawaban doa yang akan kita terima kelak dari Tuhan.

Ada orang yang berdoa hanya supaya dilihat dan diketahui orang bahwa ia berdoa. Ini masuk dalam kategori orang munafik sebab tujuannya berdoa agar terkesan rohani. Begitu juga ada yang datang berdoa dengan memosisikan diri sebagai orang yang paling benar. Orang seperti ini ketika berdoa, dalam doanya membandingkan hidupnya dengan orang lain kemudian menghakimi dalam hati (Lukas 18:10-14). Berdoa tapi tidak mawas diri padahal Tuhan melihat hati manusia yang remuk dan datang kepada-Nya dengan kerendahan hati. Untuk terkesan orang berhikmat, pintar berkata-kata, ada pula yang berdoa bertele-tele seperti tidak mengenal Allah, sementara jauh sebelum kita mengucapkan, Tuhan sudah tahu kebutuhan kita (Matius 6:5-8).

Tuhan pasti sangat senang mendapati umat kepunyaan-Nya berdoa. Hanya saja kita juga harus tahu bahwa Tuhan hanya berkenan kepada orang-orang yang datang menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Tubuh kita bisa dalam keadaan berdoa dan menyembah Tuhan, tetapi yang terkoneksi dengan Tuhan adalah roh sebab Allah itu Roh (Yohanes 4:24). Roh yang membuat kita bisa berhubungan dengan Tuhan sehingga Ia memahami isi hati nurani kita dan bekerja dalam kita sesuai kehendak-Nya.

Mulai hari ini, mari persiapkan diri kita saat menghampiri Tuhan yang kudus. Percuma saja setiap hari, dan mungkin hampir setiap saat kita mengambil waktu bersekutu dengan Tuhan, tetapi dengan membawa hidup yang tidak berkenan kepada-Nya. Jika keinginan daging menguasai hasrat kita untuk berdoa, ini merupakan perseteruan terhadap Allah. Jangan sia-siakan waktu kita dengan harapan kosong karena datang dengan motivasi tidak benar. (lr)

DOA: “Dengan kerendahan hati aku datang menyerahkan pergumulanku kepada-Mu, ya Tuhan. Kuduskan, dan jauhkan daripadaku segala keinginan yang tidak berkenan kepada-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read