Surat Kristus

Apakah anda pernah membaca surat?  Pasti pernah.  Surat di tangan akan berdampak bagi si pembaca.  Apabila surat yang kita baca isinya menyenangkan, pasti kita akan senang dan bahagia.  Jika surat yang kita baca lucu, pasti akan membuat kita terhibur.  Namun jika surat yang kita baca berupa berita duka, pasti kita menjadi sedih.

Demikian pula dengan hidup kita.  Paulus menyatakan bahwa kita adalah surat pujian yang akan dibaca semua orang.  Bahkan dengan tegas ia menyatakan bahwa kita adalah surat Kristus yang terbuka dan dibaca dunia.  Surat yang ditulis bukan dengan tinta, melainkan dengan Roh dari Allah yang hidup.  Tulisan itu tidak ditulis di loh-loh batu, tetapi di loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia.  Pelayanan ini adalah pelayanan perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh.  Karena hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Oleh karena itu segala gerak-gerik, tingkah laku, tutur kata kita harus sepadan dengan mandat Tuhan Allah.  Artinya, kita perlu memperhatikan kesaksian hidup kita.  Kesaksian hidup yang baik.  Kesaksian hidup yang benar, kudus, dan yang berkenan kepada Allah.  Kesaksian yang benar-benar dapat mewujud-nyatakan kasih Kristus dalam hidup kita.

Mari, kita belajar menjadi surat Kristus.  Melalui kesaksian hidup kita yang dilihat dan dibaca oleh semua orang bahwa hidup kita penuh kasih seperti Kristus yang telah lebih dahulu mengasihi kita.  Sudahkah kita memulai hidup kita untuk menjadi surat Kristus? (rp)

Previous article
Next article

Must Read