Tabur Dan Tuai

Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.  (1 Yohanes 3:3)

Ketika seseorang menabur benih, maka apa yang ditaburkan hari ini akan menentukan jenis buah yang akan dituai esok. Kalau apa yang ditabur dalam daging, seperti kebencian, iri hati, sakit hati dan sebagainya, maka pasti yang akan dituai adalah kebinasaan. Namun begitu juga sebaliknya, jika yang ditabur dalam Roh, seperti kasih, sukacita, murah hati, sabar dan sebagainya maka yang akan dituai adalah kehidupan kekal, seperti firman Tuhan tertulis dalam Galatia 6:7,10; Mazmur 126:5,6).

Contoh yang dapat kita lihat adalah Saul. Sebagai raja atas Israel, Allah telah mengurapinya melalui Samuel (1 Samuel 15:1). Namun pada waktu  Raja Saul mengutus Daud mengalahkan Goliat sebagai musuh yang sangat ditakuti  dan Daud menang dalam pertempuran itu, hati Saul panas. Ia merasa iri mendengar rakyat mengelukan kemenangan Daud, melebihi pujian mereka terhadapnya sebagai raja. Kedengkian muncul di hati Saul terhadap Daud. Beberapa kali ia coba membinasakan Daud, raja yang juga diurapi Allah. Pada akhirnya, Saul pun mati bukan sebagai kesatria karena ia mati bunuh diri.

Raja Ahab dan Ratu Izebel pun mengalami nasib yang lebih mengenaskan. Elia telah menunjukkan kemahakuasaan Allah dan membunuh nabi-nabi Baal kepercayaan mereka. Kenyataan ini menimbulkan kebencian di hati mereka sehingga mereka bermaksud membunuh Nabi Elia. Akibat kebencian terhadap nabi Allah itu, keluarga mereka mati mengenaskan. Ahab terbunuh oleh pedang lawan dan darahnya dijilati anjing. Sedangkan isterinya Izebel, mati dijatuhkan musuh dari atas jendela rumah, mayatnya terinjak-injak dan tubuhnya dimakan anjing tepat seperti yang Tuhan firmankan kepada Elia.

Saudara, perhatikan benih-benih yang kita tabur dan jangan menganggap remeh benih yang kita tabur, karena tuaiannya berdampak besar dalam hidup kita. Sekarang ini, menabur benih apakah kita? Pilihan ada di setiap kita! Pilihlah menabur benih dalam Roh Kudus, supaya buah yang kita tuai adalah kehidupan kekal. Tuhan Yesus akan memberkati kita melalui benih-benih yang berkenan kepada-Nya, yang sudah kita taburkan. (ymk)    
 
DOA: “Tuhan Yesus, mampukan aku untuk selalu menabur benih dalam Roh, sehingga hidup yang kekal merupakan tuaian yang aku terima dari-Mu. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read