Benih Itu Harus Mati

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (Yohanes 12:24)

Saya suka sekali masakan isteri saya. Karena selain pedas, setiap kali menyantapnya bumbu itu akan bercampur dengan sensasi di lidah saya. Terasa lezat sekali. Kemudian saya memperhatikan bagaimana isteri saya mengolahnya. Begitu banyak bumbu dapur seperti ketumbar, kemiri, kunyit, lada, cabai, garam, dan segala macam yang kalau dimakan langsung akan terasa aneh dan menggumpal di mulut. Ternyata mereka tidak bisa menyatu jadi masakan yang nikmat sebelum digerus dan diulek hingga halus. Hanya setelah itulah, mereka bisa dipakai menjadi bumbu masakan yang luar biasa.

Yesus mengerti betul misi-Nya. Yesus mengerti kalau Dia tidak mati dalam pengorbanan, maka tidak ada kehidupan kekal tersedia bagi umat manusia yang percaya kepada nama-Nya. Musa yang adalah seorang pangeran Mesir dan menurut Talmud juga adalah seorang jenderal perang yang luar biasa, harus ‘diulek’ Tuhan selama 40 tahun di padang belantara. Setelah itu, barulah Tuhan bisa jadikan Musa nabi-Nya yang membelah laut. Daniel dan kawan-kawan yang adalah bangsawan Yehuda harus melewati proses dibawa ke Babel sebagai tawanan perang, kehilangan segala kemegahan dan kebebasan, barulah Tuhan bisa memakai mereka jadi sesuatu untuk memuliakan nama-Nya di seluruh Kerajaan Persia. Abraham menunggu selama 25 tahun, sudah tua dan tidak mungkin memiliki keturunan, baru menjadi bapa banyak bangsa.

Sobat, ternyata Tuhan juga tak bisa memakai bahan-bahan yang masih mentah. Dia harus ‘mengulek’ halus orang-orang yang merasa hebat hingga hancur lebur dan mengerti bahwa mereka tidak ada apa-apanya. Setelah itu, baru Tuhan bisa pakai menjadi sesuatu agar nama Tuhan saja yang dimuliakan. Ia harus diproses, dirontokkan segala kekuatan dan kebanggaannya yang dulu, sampai habis dan hanya bisa berkata, “Hanya Tuhan saja!” Benih itu tak bisa tumbuh dan menghasilkan sebelum jatuh habis ke tanah dan mati. Selama kita masih merasa bisa, hebat, dan pintar, maka kemungkinan besar kita akan mencuri kemuliaan Tuhan jika kita diangkat tinggi. Tuhan sangat mengasihi kita, sebab itu Ia tidak akan izinkan kita jatuh seperti itu. Hanya ketika benih itu mati sajalah, maka kehidupan terjadi. Sebab itu relakanlah hatimu! (ait)

DOA: “Buatlah aku kuat dan rela, ya Tuhan, ketika Engkau memroses hidupku, sehingga aku bisa bangkit kembali, menghasilkan buah dan hanya nama-Mu saja yang dimuliakan. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read