Kalau Bukan Kasih

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. (Amsal 19:17)

Kasih memungkinkan semua terjadi. Begitulah yang Allah, melalui Yesus Kristus, lakukan bagi kita. Lirik lagu lawas berjudul “Kalau Bukan Kasih” memberikan gambaran kepada kita alasan Yesus berkorban dan apa yang Ia lakukan. “Dia tinggalkan Surga Mulia. Dia tahu apa kan jadi. Di Bukit Golgota yang sunyi Dia s’rahkan hidup-Nya buatku. Kalau Bukan kasih kering lautan,  Langit tak berbintang, burung tak berkicau. Kalau bukan kasih surga hanya c’rita. Tiada yang kurasa kalau bukan kasih.”  Yesus tahu apa yang akan terjadi dan Ia memberi teladan konkret tentang kasih yang sesungguhnya. Yohanes 3:16 menekankan, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mau berkorban supaya semua orang beroleh hidup yang kekal.

Seorang dokter yang lahir dari keluarga miskin pernah mengalami pengalaman pahit, adiknya tak tertolong karena lambat ditangani dokter. Melalui kenyataan hidupnya, juga menyaksikan kesulitan yang dirasakan masyarakat sekitar yang miskin untuk berobat dan kekaguman pada ibunya sangat mengasihi orang-orang di sekitarnya, ia bertekad akan menjadi dokter. Ia selalu berdoa minta Tuhan bukakan jalan agar ia bisa sekolah ke Jerman. Tuhan tahu impian Lie, sebab itu setelah melalui berbagai perjuangan berat, mimpinya tercapai. Di Jerman Dr Lie Dharmawan sangat berprestasi, tapi ia kembali ke tanah air karena kasih terhadap orang tak mampu. Tuhan selalu meneguhkannya setiap kali berdoa. Salah satu proyek kemanusiaannya adalah mendirikan rumah sakit terapung. Bersama team mereka menjangkau masyarakat di daerah- daerah dan melakukan pelayanan di atas kapal, termasuk untuk operasi.
 
Kasih yang besar akan memotivasi seseorang berani berkorban bagi sesama tanpa memikirkan apa yang didapat setelah itu. Jika seseorang melakukan sesuatu karena sebuah motivasi tertentu, bukan karena kasih, seiring waktu perbuatannya akan teruji, karena Tuhan  maha tahu. Manusia yang didapati Tuhan merancangkan yang baik, akan menerima kasih dan setia (Amsal 14:22b).  Saat ini, apakah yang memotivasi segala perbuatan baik kita? Tuhan melihat jauh ke lubuk hati manusia. Sebagaimana kasih yang memotivasi perbuatan kita, oleh kasih-Nya juga Tuhan memberkati tiap jerih payah kita. (lr)

DOA: “Tuhan, jamahlah hidupku selalu agar kasih yang tulus memotivasiku untuk melakukan pekerjaan-Mu. Aku tahu keberhasilan yang Kauberikan tak lepas dari kemurnian hatiku. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read