HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 5 November 2017

Khotbah Minggu, 5 November 2017

KEBIASAAN BAIK, MEMULIAKAN TUHAN
Ayat Pokok: 1 Korintus 11:18-19
Oleh: Pdt. Bram L. Pongoh, Jakarta

“Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.  Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.”

Kebiasaan yang Salah
Awalnya, jemaat mula-mula memiliki kebiasaan yang baik.  Secara sukarela mereka masing-masing biasa membawa makanan untuk dimakan bersama dalam Perjamuan Tuhan.

Namun seiring berjalannya waktu, kebiasan baik ini rupanya telah bergeser. Itu sebabnya rasul Paulus menegur keras jemaat di Korintus: “Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk” – 1 Korintus 11:20-21.

Ibadah tidak lagi dimaknai sebagai kesempatan untuk bertemu secara pribadi, memuji, memuliakan dan menyembah Tuhan, melainkan sebagai ajang untuk bersukaria: makan, minum dan mabuk!

Hakekat Perjamuan Kudus
Perjamuan Tuhan = Perjamuan Kudus adalah perintah yang diterima rasul Paulus langsung dari Tuhan, untuk diteruskan.
Perjamuan Kudus bukan soal makan-minum.  Setiap kali kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, kita “memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang”

Di dalamnya ada:
• Roti – lambang tubuh Yesus yang dipecah-pecahkan/dihancurkan; dan
• Anggur – lambang dari darah Kristus yang dicurahkan bagi setiap saudara dan saya. (1 Korintus 11:24-26)
Kematian Yesus 2000 tahun lalu, menjadikan manusia berdosa seperti saudara dan saya, layak di hadapan-Nya!

Kebiasaan yang Baik
Kematian Yesus di atas kayu salib menjadikan kita yang percaya kepada-Nya, ciptaan baru – yang hidup dengan kebiasaan yang baik untuk memuliakan Tuhan.  Haleluya!

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”– 2 Korintus 5:17.

Kita hidup di akhir dari zaman akhir.  Jangan beri ruang sedikitpun terhadap segala keinginan buruk dan janji manis dosa.“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?” – Roma 2:4.

Mari, terimalah Perjamuan Kudus: tubuh dan darah Kristus dengan hati yang bersih. Persiapkan diri kita untuk menjadi sempurna.  Pegang janji iman kita sampai akhirnya kita bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus. “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”– Matius 24:13.  Haleluya! Tuhan Yesus memberkati saudara!

Must Read