HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 10 Desember 2017

Khotbah Minggu, 10 Desember 2017

KEAJAIBAN NATAL
Ayat Pokok: Lukas 2:1-20
Oleh: Pdt. David Sudarmawan, Jakarta

Kabar tentang kelahiran Tuhan Yesus memecah keheningan malam nan kudus.  Alkitab mencatat, “Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah…”  Uniknya ialah, kabar sukacita besar bagi seluruh bangsa itu, disampaikan kepada para gembala di padang – bukan kepada pembesar negeri atau warga terhormat lainnya – Lukas 2:8-14.

Keajaiban Natal
Natal bukanlah tradisi yang kita peringati tahun lepas tahun.  Natal haruslah menjadi suatu pengalaman yang heran dan ajaib bersama Tuhan. Sebab sesungguhnya, Natal bicara tentang keajaiban!

Di tengah pergumulan hidup di dunia yang kian porak poranda, saudara dan saya butuh keajaiban Natal. Sama seperti para gembala mendapat kejutan di tengah malam Natal yang pertama – saat malaikat Tuhan melawat dan menyatakan kabar sukacita besar!

Beberapa keajaiban Natal – Lukas 2:1-20:

1. Kuasa Allah Yang Mahatinggi Menaungi Maria
Memenuhi peraturan Kaisar Agustus yang mewajibkan semua penduduk mendaftarkan diri di kota asalnya, Maria dan Yusuf mengadakan perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem yang jaraknya kurang lebih 150 km.  Sebuah perjalanan panjang, dan melelahkan; perjalanan mendaki (dari dataran rendah ke dataran tinggi) yang membutuhkan waktu 2-3 hari.  Perjalanan teramat berat khususnya bagi Maria yang kala itu tengah hamil tua.

Setibanya di Betlehem, tiba pula saatnya Maria untuk melahirkan!  Tepat seperti yang telah dinubuatkan: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” – Mikha 5:2.

Kuasa Allah yang Mahatinggi menaungi Maria – Lukas 1:35, sejak ia menyatakan ketaatannya pada perintah Allah, sampai tiba saatnya ia melahirkan Sang Juruselamat umat manusia di Betlehem!

2. Para Gembala Melihat Keajaiban
Tuhan menyatakan kemuliaanNya kepada gembala-gembala karena mereka merindukan kedatangan Juruselamat. Mereka melihat keajaiban di langit yang membuat mereka meninggalkan pekerjaannya dan bergegas ke Bethlehem.

“Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”

Pemandangan dahsyat ketika para malaikat turun dan memuji-muji Allah, hanya disaksikan oleh para gembala– bukan orang-orang pintar, kaya dan terhormat. Tuhan tidak memandang status. Saat kita memiliki kerinduan, keajaiban bisa kita alami. Seberapa besar dan dalam kerinduan dan kehausan kita akan Tuhan?

3. Maria Melahirkan di Tempat yang Tidak Layak
Juruselamat dunia lahir di kandang yang kotor dan hina! Gambaran dari kehidupan manusia berdosa. Namun puji Tuhan, oleh kasihNya yang teramat besar, saudara dan saya diselamatkan dari tempat yang kotor, gelap dan bau.

Meski melahirkan di tempat yang kotor, baik Maria dan bayi Yesus tidak mengalami infeksi, sebab Tuhan menyatakan keajaibanNya. Haleluya!

4. Terjadi Persatuan
“Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”  Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.”

Gembala-gembala sedang sibuk menjaga kawanan ternak mereka. Namun, seketika mendengar kabar tentang kelahiran Yesus, mereka sepakat berkata, “marilah kita pergi ke Bethlehem…”

Dan setibanya di Bethlehem mereka tidak terpengaruh dengan tempat yang kotor, bau dan gelap. Mereka hanya focus pada bayi yang ada dalam palungan, Pribadi yang memiliki kuasa untuk mempersatukan.

Jika kita mau datang, percaya dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, tak peduli apapun status kita, Dia akan menyatakan keajaibanNya dalam hidup kita.

Pastikan kita mengalami Natal yang sesungguhnya, agar seperti para gembala di padang, saudara dan saya pulang dengan sukacita, penuh ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan. Selamat mengalami keajaiban Natal!

Must Read