HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 7 Januari 2018

Khotbah Minggu, 7 Januari 2018

SEMANGAT YANG MENYALA-NYALA
Ayat Pokok: Roma 12:11
Oleh: Pdt. Johannis Lumenta (GPdI Nafiri Perdamaian)

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Puji Tuhan! Dengan bersyukur kepada Tuhan, kita bisa melayani Tuhan sampai hari ini. Kita ada dalam pelayanan bukan karena kekuatan, kemampuan, harta kita, melainkan karena kekuatan dari Tuhan dan Roh Kudus saja. Jadi kita melayani Tuhan dasarnya adalah Roh Tuhan yang menyala-nyala yang ada di dalam kita. Jika Roh Tuhan ada di dalam kita, maka akan terefleksi keluar dengan sendirinya.

Pemberian Terbaik
Mencakup tiga hal yaitu dalam pikiran kita, dalam ucapan kita, dan dalam perbuatan kita. Itu adalah ibadah yang sejati. Jadi ibadah bukan untuk dipertontonkan, bukan berisi seremonial untuk menarik orang, bukan rekayasa untuk membuat orang terpukau, tetapi ibadah adalah memberi yang terbaik dari apa yang kita piker, ucapkan, dan lakukan kepada Tuhan. Jadi kita ada di dalam ibadah, terlibat dengan segala sesuatu yang ada dalam ibadah, semata-mata adalah untuk melayani Tuhan. Roh Tuhan yang menyala-nyala memotivasi kita untuk terus melayani Tuhan sampai Tuhan Yesus datang kembali.

Semangat yang Kuat
“… biarlah rohmu menyala-nyala …” (bahasa Inggris: fervent in spirit = semangat yang kuat). Roh Tuhan yang ada di dalam kita menyebabkan kita menyala-nyala, memberikan semangat yang kuat untuk melayani Tuhan. Kalau kita dipenuhkan (input) dengan Roh Kudus, maka yang keluar (output) juga pekerjaan Roh Kudus. Roh Tuhan yang ada di dalam kita membuat kita dapat menyelaraskan diri dengan Tuhan setiap hari di dalam hidup kita.

Ada banyak contoh dalam Alkitab orang-orang yang akhirnya menjadi kendor.

Daud
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?” – Mazmur 42:6.

Daud mengalami tekanan jiwa yang luar biasa karena ditolak oleh hamper seluruh bangsanya; puteranya sendiri bahkan hendak membunuhnya. Tetapi Daud hanya memandang dan mengandalkan Tuhan: “Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Selama kita masih merasa kuat dan mampu, Tuhan tidak akan menunjukkan kekuasaan-Nya. Dia akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong kita pada saat kita merendahkan diri dan berserah penuh kepada-Nya.

Elia
“cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, …” – 1 Raja-raja 12:2.

Elia adalah juga manusia biasa. Baru saja melakukan yang hebat, tetapi dia harus kembali kepada dirinya sendiri dan melihat keterbatasan. Kita pun seringkali mengalami hal seperti itu. Kita sering lupa bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup melakukan segala hal. Dia adalah Allah yang Mahakuasa. Dia adalah Allah yang melihat kita semua apapun keadaan hidup kita.

Seringkali kita berpikir bahwa kita sudah melayani Tuhan, sudah membalas kasih-Nya. Tetapi tahukah saudara, Dia sudah terlebih dulu melayani kita, dan sampai kapan pun kasih-Nya tidak akan pernah bisa kita bayar. Haleluya! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read