Mengukir Jejak

TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam. (Mazmur 26:8)

Seorang bocah lahir dan tumbuh menjadi dewasa dengan rambut yang hanya bisa dihitung dengan jari. Bicaranya pun sangat tidak jelas sehingga orang sulit untuk berkomunikasi dengannya. Belum lagi sikapnya yang sedikit usil. Meski demikian, kematiannya meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi orang-orang di sekitarnya dan juga komunitas gereja. Bahkan seorang rekan seiman menyatakan bahwa kebanyakan orang yang melayat merasa bahagia saat melihat senyum menghiasi wajahnya.

Ya, sekalipun wanita itu punya banyak kekurangan, tapi yang melekat erat dalam ingatan orang-orang yang mengenalnya adalah jejak yang diukirnya tentang kecintaannya pada rumah ibadah dan tentunya Tuhan. Sejak kecil sampai menutup usia sekitar 43 tahun, keluarganya tak pernah mampu menghalangi niatnya beribadah setiap minggu walau ia dalam keadaan sakit.

Bagaimana dengan kita yang terlahir sempurna? Apakah kita juga memiliki kerinduan dan keinginan yang kuat untuk beribadah kepada Tuhan? Enam hari lamanya Tuhan memberi kita kesempatan bekerja dan hanya satu hari Tuhan meminta waktu kita untuk menguduskan sabat, meninggalkan aktivitas kita yang lain dan beribadah. Itu pun tidak memakan waktu 24 jam. Bukankah permintaan ini tidak memberatkan kita?   

Sudah saatnya kita tidak berpikiran sempit. Bila selama ini mungkin yang terpikir oleh kita, ingin dikenang kelak sebagai pribadi pekerja keras, pribadi yang tangguh, pelayan yang setia, seorang yang penuh kasih, maka jangan lupa juga untuk mengukir jejak sebagai orang percaya yang cinta rumah Tuhan dan memiliki keinginan kuat bersekutu dengan-Nya.

Hari ini, apakah yang merintangi kita dalam mencintai rumah Tuhan? Ataukah ibadah hanya merupakan selingan hidup saja? Mintalah Tuhan melawat hidup kita dan jadilah umat-Nya yang juga cinta akan kediaman Allah. “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku…” (Mazmur 84:11). (lr)

DOA: “Tuhan, aku mau lebih lagi dalam mengutamakan Engkau dan memerhatikan kecintaanku akan kediaman-Mu. Bangkitkan rohku dalam mengikut Engkau. Amin.”       

Previous article
Next article

Must Read