HomeInfo RohaniRenungan Suluh ImanKemegahan Hidup yang Sejati

Kemegahan Hidup yang Sejati

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. (Galatia 6:14)

Rasul Paulus adalah rasul yang paling menentang sikap orang-orang yang bermegah akan hal-hal duniawi, karena menurutnya satu-satunya kemegahan yang sejati adalah bermegah dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Apakah artinya hidup yang bermegah dalam salib Kristus? Mari kita belajar beberapa hal berikut:

Satu, dunia telah disalibkan bagi kita (Galatia 6:14). Artinya, dunia tidak lagi menjadi fokus utama dan tidak mendapatkan tempat yang pertama dalam prioritas hidup kita. Salib Yesus Kristuslah yang menjadi fokus utama dan menempati tempat pertama, serta menjadi segala-galanya dalam keseharian hidup kekristenan kita. 

Dua, kita telah disalibkan bagi dunia ini. Jadi kita bukan lagi menjadi milik dunia, kita bukan pula hidup untuk melayani dunia dengan segala keinginannya. Kita telah disalibkan buat keinginan daging dan kita telah disalibkan supaya tidak lagi bermegah terhadap keadaan kita yang lahiriah, tetapi bermegah dalam keadaan kita yang rohaniah.

Tiga, hidup kita dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus adalah hidup menjadi ciptaan baru di dalam Yesus Kristus! Inilah inti hidup kekristenan yang sejati dan berarti (Galatia 6:15).

Empat, jika kita memberi hidup keseharian dipimpin oleh patokan ini sebagai standar petunjuk dan pelaksanaannya, maka kiranya turunlah damai sejahtera dan rahmat hidup kita sebagai umat Israel rohani milik Allah, biji mata dan umat kesayangan-Nya di muka bumi (Galatia 6:16).

Sahabat, hidup yang bermegah dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus adalah hidup yang memiliki tanda-tanda milik Yesus, tanpa ada keraguan dan kebimbangan lagi! Dan hidup bermegah di dalam salib-Nya adalah hidup yang seharusnya kita upayakan, kita kejar, kita perjuangkan dan kita lakukan setiap hari. Inilah kemegahan hidup yang sejati. (gs)

DOA: “Penuhi aku dengan Roh-Mu, ya Tuhan, dan bekerjalah seluas-luasnya dalam hidupku, agar selalu kurasakan keajaiban kasih dan kuasa-Mu, di sepanjang jalan hidupku ini. Amin.”

Previous article
Next article

Must Read