HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 1 Juli 2018

Khotbah Minggu, 1 Juli 2018

PEMULIHAN / RESTORASI
Ayat Pokok: Kisah Para Rasul 3:21
Oleh: Pdt. Youke Mumu

Pemulihan/restorasi berkaitan erat dengan kedatangan Yesus yang kedua kali. Dalam ayat pokok sangat jelas dikatakan “Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu.” Pemulihan/Restorasi sudah dinubuatkan dalam Yehezkiel 37:1-10 tentang Pemulihan Bangsa Israel, yang juga berbicara tentang Pemulihan Gereja di Akhir Jaman.

Proses Pemulihan
Pada akhir jaman masing-masing anak Tuhan berdiri sendiri, merasa lebih dari pada yang lain, cenderung egocentris. Karena itu menurut Kolose 2:19 perlu “diikat menjadi satu” agar menerima pertumbuhan ilahi; pertumbuhan rohani kita sebagai anak Tuhan, bertumbuh menuju kepada Kepala Gereja yaitu Kristus.

Kasih adalah pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (Kolose 3:14). Kasih merupakan hal yang paling mendasar dan utama dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Itu sebabnya 1 Korintus 13:1-3 berkata, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Tuhan mau melakukan restorasi kasih dalam kehidupan anak-anak-Nya. Restorasi kasih dalam janji nikah kudus yang sudah diucapkan di hadapan Tuhan; suami istri harus saling mengasihi. Restorasi kasih dalam hubungan kita dengan sesama melalui perjamuan kudus. Ketika kita makan roti yang dipecah-pecahkan berarti kita mengakui itu adalah tubuh Kristus; kita mengakui tubuh kita itu satu diikat dengan tali kasih Tuhan. Kita direstorasi oleh Tuhan untuk memiliki hati yang mengasihi satu dengan yang lain.

Tujuan Pemulihan
Dalam salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Yohanes, ditujukan kepada jemaat di Efesus, berbunyi “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. … bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula” (Wahyu 2:2-4).

Inilah salah satu dosa yaitu telah kehilangan kasih yang mula-mula. Namun Tuhan menyediakan restorasi, tapi kita harus bertindak; “Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan” (ay. 5). Tuhan pasti memulihkan/merestorasi kasih yang mula-mula itu ke dalam kehidupan kita. Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read