HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 22 Juli 2018

Khotbah Minggu, 22 Juli 2018

RENCANA ALLAH
Oleh: Pdt. Jacobus Stevanus Runkat
Ayat Pokok: Keluaran 14:22-24

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir merupakan satu mujizat. Dikatakan, “Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka …” (ay. 23). Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, …. Maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang  Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; …” (ay. 21-22). Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir. … demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. … seorang pun tidak ada yang tinggal (ay. 26-28). Setelah itu bangsa Israel mulai mengomel lagi kepada Tuhan. Sudah mengalami pertolongan Tuhan tapi tetap saja bersungut-sungut, tidak tahu berterimakasih. Maka Allah membiarkan bangsa itu berkeliling di padang gurun selama 40 tahun.

Tujuan Allah Dalam Hidup Kita

1. Supaya kita merendahkan hati.

Bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Berkali-kali ditolong Tuhan, tapi selalu bersungut-sungut bila menghadapi masalah. Itulah sebabnya mengapa bangsa Israel dibiarkan di padang gurun sedemikian lama, yaitu supaya mereka merendahkan hati (Ulangan 8:2).

Amsal 18:12 katakan, “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.” “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan” (Mazmur 149:4).

2. Untuk menguji kita

Tuhan menguji kita untuk mendatangkan disiplin terhadap Allah dan hukumNya. Tidak semua orang bisa tahan dalam ujian ini. Tetapi Yakobus 1:2-3 katakan, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.”

3. Untuk mengetahui apa yang ada di dalam hatimu

Dalam Yohanes 2:25 dikatakan, “… tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”

Ketika Samuel diutus Tuhan kepada Isai untuk mengurapi salah seorang anaknya, Tuhan berfirman: “Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, …Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1 Samuel 16:7).

Pesan terakhir Daud kepada Salomo dalam 1 Tawarikh 28:9 juga mempunyai inti yang sama, “… sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. …” Jadi Allah melihat sampai kedalaman hati manusia.

4. Untuk mengetahui apakah kita masih berpegang pada perintahNya.

Pemazmur tanpa ragu berkata, “Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintahMu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua” (119:127). Mencintai perintah Tuhan adalah sesuatu yang tidak terhitung, nilainya sangat tinggi.

Allah mau menjadikan hidup kita berarti selama kita ada di dalam dunia ini. Kita semua ada dalam rancangan Allah. Hendaknya kita bisa menjalankan hidup ini sesuai dengan kehendak Tuhan. Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read