HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 10 Februari 2019

Khotbah Minggu, 10 Februari 2019

KEHENDAK ALLAH
Ayat Pokok: Roma 12:1-2
Oleh: Pdt. Robert Longkutoy

Rasul Paulus mendengar kabar bahwa jemaat di Roma sedang berada dalam kondisi yang sulit karena kaisar Romawi mengeluarkan perintah semua rakyat harus menyembah kaisar. Jemaat Tuhan tidak lagi bebas beribadah karena adanya peraturan tersebut.

Karena itu rasul Paulus mengutus Febe, seorang gembala perempuan di kota Kengkrea, untuk pergi ke Roma dan menyampaikan firman Tuhan: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

“Budi” dalam Bahasa Yunani “nous” artinya pemikiran. Jadi untuk mengerti firman Allah, harus menggunakan pikiran. Firman Tuhan dengan jelas mengatakan bahwa kita harus berubah ke arah pikiran Kristus, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui kehendak Allah.

Ada tiga kehendak Allah yang dimaksud di sini.

Apa yang baik = Agatos = Kejujuran

“Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Mat. 5:37).

Jadi ketidakjujuran (kebohongan) berasal dari si jahat. Ketidakjujuran dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam keluarga, bahkan dapat berujung pada perceraian. Tetapi kehendak Allah adalah hidup dalam kejujuran. Memang sulit untuk dilakukan, namun Roh Kudus sebagai Parakletos akan menolong kita.

Yang berkenan kepada Allah = euarestos = yang menyenangkan

Kehendak Allah adalah hidup menyenangkan Allah dan sesama manusia. Menyenangkan sesama manusia terlebih dulu menyenangkan keluarga sendiri, setelah itu baru orang lain. Dengan demikian berarti hidup kita menyenangkan Allah.

Yang sempurna = teleois = dewasa

Ibrani 5:14 mengatakan: “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.”

Inilah yang dimaksud dewasa menurut firman Allah; tahu membedakan baik dan jahat. Kita sebagai gereja Tuhan harus tumbuh menjadi dewasa, karena ini adalah kehendak Tuhan.

“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Roma 8:35).

Ini hanya bisa dipahami oleh orang yang dewasa. Gereja sering diperhadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan, tetapi kita yang sudah dewasa dalam Tuhan, pastilah akan mengandalkan Tuhan untuk menghadapinya.

Puji Tuhan! Tuhan Yesus memberkati.

Must Read