HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 24 Februari 2019

Khotbah Minggu, 24 Februari 2019

HIDUP YANG DIPERBARUI
Ayat Pokok: Yehezkiel 36:26
Oleh: Pdt. Yessy A. Tololiu

Kita baru saja memasuki tahun yang baru. Allah mau agar kita melangkah di tahun yang baru ini dengan hidup yang diperbarui. Pertama-tama yang harus diperbarui adalah hati. Selanjutnya pikiran kita, semangat/kekuatan, dan komitmen.

Hati yang diperbarui
Nabi Samuel diperintahkan Tuhan untuk mengurapi salah seorang dari tujuh anak Isai. Elia, anak pertama Isai, tampil di depan Samuel, badannya tinggi besar.

Berkatalah Samuel dalam hatinya, “Berdiri di hadapan Tuhan orang yang akan diurapi.” Tetapi Tuhan berfirman kepada Samuel, “Jangan kau pandang paras dan perawakannya yang tinggi, sebab aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah. Manusia melihat sebatas matanya, tetapi Tuhan melihat hati.”

Itulah sebabnya hati kita perlu selalu diperbarui oleh Firman dan Roh Kudus. Raja Daud dalam mazmurnya berkata, “Briku hati baru ya Allah.” Biarlah ini menjadi doa kita.

Pikiran kita
Juga perlu diperbarui, dari berpikir negative menjadi positif. “… semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Demikianlah yang dikatakan Filipi 4:8.

Semangat, kekuatan
“… orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yes. 40:31).

Kata “menanti-nantikan Tuhan” di sini artinya berkuafa = bersangkut-paut, menjadi satu, bersekutu dengan Tuhan. Ketika kita bersekutu dengan Tuhan dalam ibadah dan pujian, dalam doa dan penyembahan, di situlah kita mendapat kekuatan dan semangat yang baru.

Komitmen
Yosua pernah berkata begini kepada orang Israel, “Silahkan kamu pilih kepada siapa kamu mau beribadah, kepada Allah yang nenek moyangmu sembah di seberang sungai Efrat, atau kepada allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.” Sungguh luar biasa komitmen Yosua terhadap Allah.

Polikarpus, gembala Smirna, ketika diperhadapkan pada kaisar Romawi, ia disuruh menyangkal Yesus. Tapi Polikarpus menolak dengan tegas, katanya, “Delapan puluh enam tahun aku mengiring dan melayani Dia, tidak pernah sekali pun Dia berbuat jahat kepadaku.Bagaimana mungkin aku mengingkari Dia, Juruselamatku?”

Kaisar Romawi memberi dia kesempatan tiga kali, kalau tidak, dia akan dihukum mati. Tetapi Polikarpus tetap pada komitmennya, dan dia dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Wahyu 2:10 berkata, “… Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read