Selagi Berkesempatan
Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. (2 Korintus 8:3)
Memberi merupakan satu bentuk pelayanan kasih. Hal ini harus dilakukan lahir dari kesadaran bahwa Yesus Kristus teladan kita. Ia sudah menyerahkan hidup-Nya demi memberi keselamatan dan kehidupan kepada kita. Inilah bentuk pelayanan Yesus kepada dunia, sesuai misi-Nya ke dunia yaitu untuk melayani dan menyelamatkan manusia yang berdosa.
Pelayanan kasih sebuah kewajiban orang percaya, yang tentunya dilakukan dengan kerelaan hati dan sesuai kemampuan. Namun tidak semua orang dapat melakukannya dengan benar. Sudah menerima banyak dari Tuhan, tapi sulit untuk menjadi saluran berkat! Dapat melayani karena ada sesuatu yang bisa dilakukan, sayangnya memandang pelayanan sebagai beban. Jika demikian, kita perlu belajar dari jemaat Makedonia.
Mengapa dalam surat kepada jemaat di Korintus, Paulus memuji jemaat Makedonia? Alkitab mencatat, orang-orang Makedonia memberi dengan kerelaan, sesuai kemampuannya! Pemberian yang tak pernah terpikirkan oleh Paulus sebab saat melakukannya mereka justru tengah alami berbagai penderitaan dan kemiskinan. Luar biasa sekali, jemaat Makedonia mampu bersukacita bahkan kaya dalam kemurahan.
Yesus pun mengajar kita untuk melayani, baik dalam pekerjaan Tuhan maupun terhadap sesama? Miris, dalam praktiknya ada saja yang dijadikan dalih untuk tidak memberi diri. Padahal jemaat Makedonia, dalam ketidakberdayaan mereka malah meminta kepada Paulus agar diberi kesempatan terlibat dalam pelayanan kasih! Alangkah tragis bila sebagai orang Kristen kita sulit membuka hati atau melakukannya tapi tidak sesuai ketentuan Firman. Melayani secara terpaksa atau dilakukan dengan terselubung motivasi tertentu!
Hari ini introspeksi diri kita, apa yang Tuhan telah berikan dalam hidup kita dan sesungguhnya apa yang dapat kita kerjakan, baik dalam pekerjaan Tuhan, lingkungan sekitar atau terhadap sesama? Selagi masih ada kesempatan, biarlah setiap kita memiliki kemurahan hati untuk lakukannya dengan hati yang murni. (lr)
DOA : “Bapa, aku mau belajar melayani-Mu dan sesama. Aku mau belajar memberi bahkan ketika aku dalam kekurangan. Amin.”