HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 28 April 2019

Khotbah Minggu, 28 April 2019

SALIB YESUS KRISTUS
Ayat Pokok: 1 Korintus 1:18-19
Oleh: Pdt. Jhonny Weol

Paskah kita rayakan ketika Yesus disalibkan dan dibangkitkan dari antara orang mati. Paskah berasal dari kata Pesah (Bhs. Ibrani), dalam Bhs. Inggris: Passover, artinya yang dilewati.

Ketika orang Israel akan keluar dari Mesir, Allah perintahkan kepada Musa agar seluruh bangsa Israel pada hari ke lima belas menyembelih domba, dan darahnya digosokkan di jenang dan ambang pintu. Pada saat malaikat kematian berkeliling di seluruh tanah Mesir membunuh semua yang sulung, malaikat itu melewati tempat kediaman orang Israel yang telah ada tanda darah di ambang pintunya. Itulah yang disebut Pesah, Passover = yang dilewati.

Domba Paskah bagi kita adalah Yesus Kristus; Allah, yang adalah Elohim Bara, menciptakan yang tidak ada menjadi ada, yang berinkarnasi menjadi manusia, dan dalam kemanusiaanNya itulah Allah dikorbankan dan darahNya menghapuskan dosa kita.

Pengajaran tentang salib
“Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, …” (1 Kor. 1:18).

Kata “pemberitaan” di sini dapat berarti “pengajaran” = doktrin.

Paulus dulunya adalah seorang penjahat. Dia adalah anggota Sanhedrin (Majelis Besar Agama Yahudi), yang ditugaskan untuk mengejar, memenjarakan, menganiaya, membunuh orang-orang Kristen. Tetapi setelah dia menjadi pengikut Kristus, Tuhan pakai dia luar biasa.

Salib adalah kekuatan Allah
“… tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah” (kelanjutan dari ayat 18).

“Kekuatan” dalam bhs. aslinya “dunamis”, artinya salib adalah kuasa Allah. Salib inilah yang telah merobohkan perseteruan perbedaan antara Yahudi dan Non Yahudi.

Sebelumnya, berlaku hukum Taurat di mana ada perbedaan yang menyolok antara orang Yahudi (Israel) dengan Non Yahudi. Orang Israel sangat diistimewakan oleh Allah. Setiap bangsa yang mencoba menghadang, menghalangi perjalanan orang Israel dari Mesir ke tanah Kanaan, dibunuh oleh Allah.

Waktu Yesus ada di daerah Galilea, datang seorang wanita dari Libanon Selatan, non Yahudi, berkata, “Tuhan, anak saya sakit, tolong sembuhkan.” Jawab Yesus, “Tidak bisa mengambil roti dari mulut kanak-kanak dan mencampakkan kepada anjing-anjing.” Betapa kasarnya jawaban Yesus. Tetapi dengan matinya Yesus di atas kayu salib, perseteruan perbedaan itu dirobohkan oleh Tuhan!

Oleh karena itu Paulus yang adalah orang Ibrani dari suku Benyamin, dan dia juga adalah ahli taurat, berkata, “Sebagai manusia aku bisa berbangga, tetapi bukan itu yang aku banggakan, melainkan salib Yesus Kristus!

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read