Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya … (Wahyu 3:20)
Selama kita hidup di dunia ini ada banyak hal yang dapat menghancurkan hati kita. Kadang kita dapat kecewa, sakit hati, dan luka batin. Sekarang ini dengan mudah didapatkan dokter dan apotik. Pertanyaannya adalah apakah kalau saudara ke dokter atau ke apotik, saudara dapat minta obat untuk sakit hati, luka batin, dan hati yang pahit? Jawabannya pasti tidak ada! Sementara hati bisa sakit, hati bisa pahit, hati bisa patah. Amsal 15:15 mengatakan, “Hari orang yang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.”
Apa rahasianya supaya hati kita selalu bergembira, sukacita dan damai sejahtera? Jawabnya, jagalah hati kita dengan firman Allah. Yesus berkata: “lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan Dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20). Orang yang pintu hatinya tertutup terhadap kehadiran Tuhan Yesus pasti hatinya sukar untuk merasakan damai sejahtera. Sebab itu Tuhan Yesus mengetuk pintu hati kita. Mengapa diketuk? Karena pintu hati kita sedang tertutup. Tetapi Tuhan Yesus mau masuk, Dia ingin makan sehidangan dengan kita.
Firman Tuhan dalam Yesaya 57:15 mengatakan: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.” Perhatikan, dalam ayat ini disebut “rendah hati” dan juga “hati yang remuk”. Kehadiran Tuhan Yesus di dalam hati manusia sanggup mengangkat orang yang rendah hati. Tuhan Yesus juga sanggup memulihkan dan menghidupkan hati yang remuk.
Seperti halnya dengan pintu, demikian pula hati kita. Pintu hati kita bisa dibuka, bisa pula di tutup. Maukah saudara membuka pintu hati untuk Tuhan Yesus sekarang ini? Kalau Tuhan Yesus ada di dalam hati kita niscaya tidak akan ada wajah yang muram, tidak ada perasaan benci, tidak mungkin ada kepahitan karena Yesus adalah Raja Damai. (wb)
DOA :“Tuhan Yesus, aku membuka pintu hatiku, masuklah dan bekerjalah di dalam hidupku. Aku ingin menikmati damai sejahtera-Mu. Amin.”