HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 3 November 2019

Khotbah Minggu, 3 November 2019

SEMPURNA
Ayat Pokok: Matius 5:48
Oleh: Pdt. Miracle Awuy (Manado)

Sepertinya kata “sempurna” ini jauh sekali dari kita. Tetapi sebenarnya kata ini harus sudah ada di hati dan pikiran kita karena di ayat pokok sudah dikatakan: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Jadi “sempurna” itu keharusan, bukan pilihan.

Mengapa kata sempurna itu harus ada di hati dan pikiran kita?
1) Roma 9:28 – Tuhan akan melakukan firman-Nya di atas bumi dengan sempurna dan segera.
2) Roma 12:2 – Dia ingin kita tahu hal-hal yang sempurna.
3) 2 Korintus 13:9– Kesempurnaan adalah hal yang harus diminta dan dipergumulkan.

Jadilah kamu sempurna karena itulah panggilan Tuhan. Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk diselamatkan, tetapi untuk menjadi sempurna.

Hal-hal apa saja yang harus sempurna menurut firman Allah?
1) Kasih – Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yoh. 4:18).
2) Kuasa – Dalam 2 Kor. 12:9 Rasul Paulus berkata, “… justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
3) Iman – Iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna (Yak. 2:22).
4) Ketaatan (2 Kor. 10:6).
5) Kesatuan (Yoh. 17:23).
6) Pengenalan akan Allah – “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (1 Kor. 13:12).

Sempurna
Kata sempurna ini terdiri dari huruf:
S = sederhana. Sesuatu yang sederhana akan mudah membuat segala sesuatu menjadi sempurna. “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku” (Mat. 19:21). Demikianlah yang dikatakan Yesus kepada seorang pemuda yang bertanya apa yang yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal. Seorang wanita yang sudah dua belas tahun sakit pendarahan berkata, “Asalku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya …” (Mark. 5:28). Iman itu begitu sederhana.

E = evaluasi, adalah suatu proses pengukuran keefektifan sesuatu dalam mencapai tujuan.

M = maju. “… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Flp 3:13). Tidak mudah untuk maju apalagi untuk menjadi sempurna. Tetapi Mz. 126:6 berkata, “Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” Kalau mau sempurna, maju terus, jangan pernah mundur!

P = proses, untuk menjadi sempurna, perlu proses.

U = ukuran. Jangan menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia (2 Kor. 5:16). Sebab bila ukuran yang dipakai menurut ukuran manusia, maka saudara tidak akan pernah sempurna!

R = respon, adalah tanggapan tentang apa yang Tuhan mau lakukan.

N = nasehat. “Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku!” (2 Kor. 13:11).

A = alergi terhadap dosa. Pemisah antara kita dengan Allah adalah dosa (Yes. 59:2). Karena itu kita perlu darah Yesus untuk mengampuni semua kesalahan dan dosa kita sehingga dengan demikian Gereja Tuhan akan disempurnakan.

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read