HomeInfo RohaniRingkasan KhotbahKhotbah Minggu, 17 November 2019

Khotbah Minggu, 17 November 2019

HIZKIA
Ayat Pokok: Yesaya 38:1-5
Oleh: Pdt. Herzon Logo (GPdI Angke)

Berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja. Dia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti Daud bapa leluhurnya. Tidak ada raja sebelum dan sesudahnya seperti Hizkia.

Pada tahun pertama pemerintahannya, ia membuka pintu-pintu rumah Tuhan dan memperbaikinya (2 Taw. 29:3). Ternyata raja-raja sebelumnya menutup pintu-pintu rumah Tuhan, membiarkan rumah Allah rusak, dan membiarkan penyembahan berhala masuk ke dalam rumah Tuhan.

Jadi ketika dia diangkat menjadi raja, dia membersihkan penyembahan berhala yang ada di rumah Tuhan. Dia melakukan perbaikan di dalam rumah Tuhan maupun di dalam kerajaannya untuk kepentingan masyarakat.

Hizkia berhasil meningkatkan taraf kesejahteraan rakyatnya. Apa yang dilakukan Hizkia sangat luar biasa dan dicatat dalam kitab sejarah raja-raja Israel.

Hizkia sakit
Pada suatu hari Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi” (Yes. 38:1).

Mendengar hal itu, maka berdoalah Hizkia dan menangis dengan sangat (ay. 2-3). Inilah tindakan positif yang dilakukan oleh Hizkia. Alhasil, Tuhan memperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi (ay. 5).

Sikap positif Hizkia ketika divonis mati
Saat sakit dan divonis mati, Hizkia menanggapinya dengan sikap positif.

1) Tidak complain terhadap keputusan Allah. Demikianlah hendaknya yang harus kita lakukan; jangan pernah keberatan dengan apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita. Berharaplah (berimanlah) kepada Tuhan.

2) Berdoa. Ketika mendengar vonis Tuhan, Hizkia memalingkan wajahnya ke arah dinding dan berdoa. Berapa banyak di antara kita yang kehilangan iman ketika vonis dokter datang dalam kehidupan. Tidak lagi memiliki kekuatan doa, merasa hilang pengharapan. Padahal Matius 7:7 berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; …” Bukannya Allah tidak mengetahui apa yang kita perlukan, tapi Allah mau kita minta sama seperti Hizkia, dia minta dengan iman dalam doanya.

3) Bersyukur. Hizkia yang semula divonis mati oleh Tuhan, diperpanjang hidupnya lima belas tahun lagi. Maka berkatalah ia, “… dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu, dan maut tidak dapat memuji-muji Engkau; … Tetapi hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini; ….” (ay. 18-19).

Haleluyah! Tuhan Yesus memberkati.

Previous article
Next article

Must Read